DBasia.news – Pelatihan Fisik dan Instruktur Olahraga yang menjadi bagian dari Program Pelatihan 100.000 Pelatih Fisik dan Instruktur Olahraga Kemenpora secara resmi dibuka.
Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana didampingi Asdep Peningkatan Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Herman Chaniago beserta Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pelatih dan Instruktur Ahmad Arsani melakukannya di Gelanggang Olahraga (GOR) Otista, Kampung Melayu, Jakarta, awal pekan ini.
Pada awal pembukaan pelatihan seluruh peserta meneriakkan yel-yel dengan semangat “Salam Olahraga-Jaya, Salam Olahraga-Jaya, Siapa Menpora Kita-Imam Nahrawi,” begitu isi yel-yelnya.
Menurut Mulyana, sukses prestasi dan penyelenggaraan even sebesar Asian Games dan Asian Para Games 2018, tidak terlepas dari sentuhan teknologi dan inovasi, salah satunya sport science yang sangat mendukung bidang prestasi secara basic. “Adalah strange conditioning tanpa ini seorang atlet tidak dapat melanjutkan pelatihan secara level performance tinggi, pelatihan ini juga sebagai transisi perubahan ilmu,” tuturnya.
Pelatihan ini sangat dibutuhkan bagi pengembangan prestasi olahraga, secara fisik atlet memang sangat membutuhkan strange conditioning untuk dilatih supaya lebih baik. “Kita sangat membutuhkan yang namanya strange conditioning dalam upaya peningkatan prestasi olahraga untuk memaksimalkan seluruh kondisi fisik atlet,” tambah Mulyana.
“Ini merupakan sport science yang sangat perlu dikembangkan dikemudian hari untuk menjadikan tenaga-tenaga ini sebagai tenaga profesional dalam rangka mendukung prestasi olahraga,” tambahnya.
“Kami bangga dan apresiasi kepada Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) yang telah memberikan sentuhan inovasi dan teknologi dalam pengembangan olahraga khususnya prestasi olahraga, meskipun PPFI ini belum diakui BSANK, semoga pelatihan fisik ini melahirkan pelatih yang berkualitas baik dan mampu bersaing di tingkat regional pusat dan dunia.” ujar Mulyana kepada peserta yang hadir.
Salah satu peserta pelatihan menyampaikan harapannya dalam mengikuti program dari Kemenpora. “Saya berharap mendapat banyak bahan dan ilmu dari pelatihan ini, narasumbernya juga sangat kompeten di bidangnya,” ujar Dimas yang saat ini menjadi guru olahraga sekolah dan instruktur tari.
“Ini sertifikasi saya keempat, menurut saya untuk pengajar pelatihan ini dapat terus dilakukan jangan berhenti belajar pasti akan ada ilmu-ilmu baru, perkembangan baru,” tambah pemuda asal Jakarta ini,
Pelatihan yang berjalan dari adanya kolaborasi antara Perkumpulan Pelatih Fisik Indonesia (PPFI) dengan Kemenpora ini diikuti 525 orang terdiri dari 400 putra dan 125 putri dari berbagai praktisi olahraga, instruktur olahraga, guru Penjaskes, mahasiswa/i, mantan atlet, pelatih dan pembina olahraga yang berasal dari Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.