DBasia.news – Pembalap Petronas Yamaha, Valentino Rossi, tampil mengecewakan pada dua balapan perdana MotoGP 2021 di Sirkuit Losail, Qatar. The Doctor tak mampu finis di urutan 10 besar.
Pada balapan kedua, Rossi hanya finis di posisi 16. Sebelumnya, rider asal Italia itu mencatatkan hasil kualifikasi terburuk dalam kariernya dengan start di posisi 21.
Sebaliknya, Monster Energy Yamaha yang ditinggal Rossi justru lebih moncer di Qatar. Tim pabrikan tersebut menempatka dua ridernya, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo sebagai pemenang.
Vinales memenangi balapan pertama, sementara Quartararo mengunci podium tertinggi balapan kedua setelah berjuang dari posisi delapan. Tanpa Rossi, tim pabrikan Yamaha dinilai bisa lebih inovatif.
“Tampaknya, di dalam Yamaha semua merasa terbebaskan dari kehadiran Rossi,” ujar jurnalis Italia, Giorgio Teruzzi, dikutip dari Tuttomotoriweb.
“Sebuah sosok rumit dan tidak dapat ditoleransi, baik oleh rekan kerja yang ingin menempati ruang lebih besar,” imbuhnya.
Buruknya performa Rossi dinilai Teruzzi bukan karena faktor usia. Gaya membalap The Doctor kurang bisa diadaptasi dengan motor zaman kini.
“Rossi perlu mencari performa yang lebih efektif. Tujuannya agar mendapat performa yang lebih baik di ban,” ujar Teruzzi.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao