DBasia.news – Tim putri Bandung Bank BJB Pakuan harus mengakui keunggulan juara bertahan Proliga Jakarta Pertamina Energi 0-3 (15-25, 22-25 dan 23-25) dalam laga pembuka Proliga 2019 di GOR Amongrogo Yogyakarta, Jumat.
Pada set pertama, tim Bandung Bank BJB Pakuan yang diasuh Teddy Hidayat hampir tidak mendapat kesempatan untuk mengembangkan permainan dan selalu berada di bawah tekanan juara bertahan.
Namun demikian, tim dari Bandung yang banyak digawangi pemain-pemain muda tersebut berusaha memperbaiki kesalahan yang dibuat pada set pertama sehingga mampu memberikan perlawanan lebih ketat di dua set terakhir meski tetap harus mengakui keunggulan lawan.
“Persiapan kami sebelum tampil di Proliga ini sangat singkat. Sekitar tiga pekan saja. Oleh karena itu, meskipun kami kalah namun permainan yang ditunjukkan oleh pemain kami sudah cukup baik,” kata Teddy.
Ia pun memaklumi jika anak asuhnya yang belum memiliki banyak pengalaman tersebut harus takluk di tangan Jakarta Pertamina Energi yang diperkuat banyak pemain nasional eks atlet Asian Games 2018.
Pada pertandingan berikutnya, Teddy berharap, sejumlah kesalahan yang dilakukan pada pertandingan perdana tidak lagi terulang.
“Misalnya saja blok yang terlalu cepat dan perbaikan pada bola pertama,” katanya.
Bandung Bank BJB Pakuan akan berhadapan dengan Jakarta PGN Popsivo Polwan pada pertandingan berikutnya yang digelar di Gresik Jawa Timur pekan depan.
Teddy menyebut, dua tim yang memiliki kekuatan cukup berat adalah Jakarta Pertamina Energi dan Jakarta PGN Popsivo Polwan karena banyak diperkuat pemain nasional.
“Sisanya, memiliki kekuatan yang hampir seimbang. Untuk sementara ini, kami tetap memasang target lolos empat besar terlebih dulu,” katanya.
Sementara itu, Pelatih Kepala Jakarta Pertamina Energi Muhammad Anshori mengatakan, laga perdana merupakan laga yang sangat penting dan harus dimenangkan untuk mengamankan posisi di babak final four
Pemain kami tampil percaya diri sejak awal pertandingan. Pada pertandingan perdana ini, kami pun menurunkan seluruh pemain. Salah satunya untuk mengelabui lawan agar tidak mudah mengintip kekuatan tim, katanya.
Meskipun tim lawan lebih banyak diperkuat pemain muda, namun Anshori menginstruksikan kepada seluruh anak asuhnya untuk tetap tampil maksimal dan tidak meremehkan lawan.
“Pada set ketiga, perolehan angka cukup ketat. Ini disebabkan, saya merotasi cukup banyak pemain. Saya ingin tahu jika ada posisi yang tidak bagus, maka bisa langsung diganti,” katanya.
Anshori mengatakan, ia memiliki tantangan yang cukup berat untuk bisa mencapai seluruh target yang diharapkan pada Proliga 2019, salah satunya beban karena tim yang diasuhnya diperkuat tujuh pemain nasional.
Pada sektor putra, tim putra Surabaya Bhayangkara Samator membukukan kemenangan 3-0 (25-22, 25-16, 25-17) atas Palembang Bank Sumsel Babel.