DBasia.news – Sebagai tim besar dalam kompetisi MotoGP, Repsol Honda justru tidak dapat membuktikan eksistensinya musim ini. Dengan segala permasalahan yang dihadapi, pabrikan asal Jepang itu seperti benang kusut yang sulit diperbaiki.
MotoGP 2021 dapat dibilang menjadi tahun terburuk yang dijalani Repsol Honda. Hal ini bukanlah omong kosong belaka, sebab hingga akhir paruh pertama musim ini, Repsol Honda belum juga menunjukkan performa yang signifikan.
Tercatat kedua pembalapnya, Marc Marquez dan Pol Espargaro hanya mampu bertengger di posisi sepuluh dan dua belas. Benar-benar menjadi pencapaian terburuk mengingat Honda merupakan langganan juara dunia.
Sebagai pembalap uji coba Repsol Honda, Stefan Bradl melihat hal ini bukan hanya karena permasalahan cedera yang dialami The Baby Alien saja. Faktor teknis pada motor RC213V juga menjadi biang keladi kegagalan Repsol Honda.
“Marc (Marquez) tidak dalam kondisi terbaik usai libur panjang akibat cedera parahnya. Dia juga sadar bahwa dirinya tidak bisa menghindari permasalahan teknis Honda yang kerap dirasakannya sejak dulu,” jelas Bradl dikutip dari tuttomotoriweb.it.
Hal ini terbukti dari musibah yang dialami Marquez sebelum meraih keajaiban di MotoGP Jerman. Ketika itu Marquez harus jatuh sebanyak tiga kali akibat permasalahan teknis motornya. Sebuah kombinasi kegagalan epik yang dialami Repsol Honda.
Tentu permasalahan harus segera diselesaikan sebelum dimulainya paruh kedua MotoGP 2021. Karena bagaimanapun juga nama besar Marquez dan Repsol Honda turut dipertaruhkan di musim ini.
“Pertama dia harus bisa menemukan jalannya kembali. Lawan-lawannya tidak tidur saat ketidakhadirannya, mereka semua tetap berkembang. Ini juga berlaku kepada semua pabrikan dan pembalap. Dalam momen ini keadaan Honda seperti benang kusut, jadi kita harus melihat bahwa ada jalan lain. Saya sangat sadar akan hal ini,” tutur Bradl.