DBasia.news – Pihak Indonesia Basketball League (IBL) diklaim pihak HangTuah kurang profesional karena melakukan pengukuran tinggi badan pebasket asing mereka, Brysean Perine Bryquis di lapangan dan dengan menggunakan meteran bangunan.
Hasilnya, IBL melarang Perine bermain bersama HangTuah. Pebasket asal Amerika Serikat itu dinilai lebih tinggi 1 cm dari batas maksimum 188 cm.
Kondisi itu membuat HangTuah terpaksa bermain dengan satu pemain asing kontra NSH Jakarta pada seri ketujuh IBL di Malang. Hasilnya, anak asuh Andika Saputra menelan kekalahan dari NSH Jakarta.
Posisi Perine kini telah digantikan Martez Harrison. Pemain anyar HangTuah tersebut telah diukur tinggi badannya dan dinyatakan layak untuk bermain.
“Sekadar informasi, Martez telah menjalani pengukuran tinggi badan di sebuah rumah sakit swasta di Yogyakarta yang disaksikan oleh perwakilan Hangtuah, IBL, dan Bogor Siliwangi,” tulis pihak Hangtuah dalam caption foto di Instagram.
“Berbeda dengan pemeriksaan pemain impor kami sebelumnya di Malang, yang dilakukan 15 menit sebelum tanding di ruang ganti GOR Bimasakti dengan menggunakan meteran bangunan,” sambungnya.
HangTuah terpaksa mengganti pemain asing mereka setelah Gary Jacobs Jr harus pulang ke Amerika Serikat untuk menemui sang Ibu yang dikabarkan tengah sakit. Masalah tinggi badan ini juga menjadi panjang karena Pelita Jaya menyangsikan pemain Stapac Jakarta, Kendal Yancy, memiliki tinggi badan 188 cm.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA