DBasia.news – Anda pasti sudah sering melihat pembalap meregangkan kaki dari footpeg dalam kondisi mengerem jelang melibas tikungan pada lomba MotoGP.
Pertanyaan terbesarnya apa tujuan dari gerakan tersebut? Teori pertama terkait center of gravity atau pusat gaya gravitasi.
Simpelnya dalam kecepatan motor saat masuk tikungan sekitar 100-200 km/jam, gerakan meregangkan kaki berpengaruh besar terhadap kestabilan motor. Karena dalam kondisi motor tegak menuju berbelok bakal terjadi perubahan arah gaya.
Menariknya teori center of gravity pernah dibantah oleh pembalap yang kali pertama menerapkan gaya meregangkan kaki sebelum masuk tikungan Valentino Rossi.
Ya, Rossi melakukannya kali pertama di tikungan terakhir lomba pada Sirkuit Jerez tahun 2005 untuk mengalahkan rivalnya, Sete Gibernau.
Setelah momen itu, banyak yang meniru gaya Rossi. Dari Marco Melandri, Loris Capirossi sampai Casey Stoner.Kini bisa dibilang mayoritas pembalap melakukan gerakan meregangkan kaki.
“Tidak ada alasan khusus saya melakukannya. Semua berjalan natural,” kata Rossi setiap kali ditanya alasan meregangkan kaki sebelum menikung.
Pada akhirnya Rossi menceritakan saat masih bekerja sama dengan Jeremy Burgess sebagai kepala kru tim, keduanya pernah melihat data mengenai kebiasaannya di atas.
Rossi dan Burgess membandingkan data di mana ia meregangkan kaki sebelum menikung dengan tanpa melakukannya. Hasilnya mengejutkan.Data menunjukkan waktu pengereman dan kekuatan yang sama persis.
Kemudian distribusi berat yang juga sama. Kesimpulannya tidak ada perbedaan sama sekali antara meregangkan kaki dan tiga melakukannya.
Jadi jelas pembalap memperlihatkan gerakan tersebut lebih sebagai sebuah kebiasaan dan kenyamanan. Karena sebenarnya tidak ada keuntungan dari sudut pandang teknis.