DBasia.news – FIA (Federation Otomotif Dunia), saat ini sedang menyisakan pekerjaan rumah usai insiden yang mengerikan di GP Inggris. Pihak FIA meminta pengkajian ulang untuk keamanan aspek pembalap.
Perlu diketahui sebelumnya, GP Inggris sempat diwarnai kecelakaan horor. Pada balapan tersebut pembalap Alfa Romeo, Zhou Guanyu nyaris kehilangan nyawa usai mobilnya terbalik hingga terbang melewati dinding pembatas.
Beruntung salah satu sistem keamanan halo yang menempel di kokpit mobil dapat melindungi kepalanya. Zhou dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Kendati demikian, insiden ini langsung mendapat sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Direktur Asosiasi Pembalap Grand Prix (GDPA) George Russell. Menurut Russell harus ada perubahan, khususnya di bagian dinding pembatas lintasan mengingat saat itu mobil Guanyu sempat terjepit di antara pelindung ban dan pembatas lintasan.
“Ini sangat mengerikan, di posisi tersebut, dia terjebak di sana. Tidak ada yang bisa dilakukan,” kata Russell, dikutip dari crash.net.
“Kita harus mencari jalan keluar agar mobil tidak terjepit di sana, di ruang kecil antara pelindung ban dan dinding pembatas. Dia terjepit di sana dan tidak dapat berbuat apa-apa. Hal ini harus jadi pelajaran,” tambahnya.
Tidak hanya itu saja. Permasalahan lain yang turut mendapat sorotan adalah bagian roll hoop mobil Zhou. Dikabarkan rollhoppnya tidak bekerja sebagaimana mestinya. Berdasarkan peraturan, seharusnya komponen tersebut dapat menahan tekanan hingga 60 kilonewton, 70 kN secara membujur, dan 105 kN secara vertikal.
Melihat hal ini, Ketua GDPA, Alex Wurz meminta presiden FIA, Mohmed Ben Sulayem melakukan investigasi. Jangan sampai kegagalan komponen keselamatan membuat nyawa pembalap melayang.
“Terakhir kali seingat saya, roll hoop hancur saat kecelakaan Pedro Diniz di Sirkuit Nurburgring 1999. GPDA meminta tes kecelakaan diperketat, dieksekusi/implementasi oleh FIA. Mohon kepada presiden untuk mengecek inbox pesan, kita memiliki banyak pekerjaan,” tulis Wurz melalui akun Twitternya, @alex_wurz.