DBasia.news – Akhir-akhir ini dunia tenis tengah menghadapi badai dan semua itu berawal beberapa pekan lalu ketika petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic positif terjangkit COVID-19.
Tidak hanya Djokovic, petenis yang berpartisipasi di Adria Tour seperti Grigor Dimitrov dan Borna Coric juga terjangkit penyakit mematikan tersebut. Istri Djokovic, Jelena dan pelatihnya, Goran Ivanisevic juga tidak terkecuali.
Meski beberapa waktu lalu hasil tes Djokovic terbaru menyatakan negatif, kontroversi masih menerpa. Dan kini, petenis AS, Frances Tiafoe menjadi petenis teranyar yang menjadi korban keganasan COVID-19.
Tiafoe bertanding di All-American Team Cup ketika ia terinfeksi virus tersebut. Begitu hasil tes positif keluar, ia pun dikeluarkan dari turnamen dan digantikan oleh Christopher Eubanks.
Pihak penyelenggara mengklaim telah melakukan pembersihan secara menyeluruh. Tetapi dunia tenis terkejut dengan keputusan pihak penyelenggara yang masih menggelar turnamen tersebut meski salah satu petenisnya positif COVID-19.
Petenis berusia 41 tahun, Ivo Karlovic pun ikut buka suara atas keputusan pihak penyelenggara tersebut.
“Jadi, Tiafoe positif COVID-19 di Atlanta dan turnamennya dilanjutkan. Maksudmu?” tulis petenis berkebangsaan Kroasia, Karlovic.
Atas ciutan tersebut, mantan bintang tenis India, Somdev Devvarman menambahkan komentar sarkastik.
Mantan petenis berusia 35 tahun, Devvarman menuliskan, “Novak salah dan turnamennya harus dihentikan secepat mungkin. Tetapi entah bagaimana tenis di Amerika lebih penting. COVID-19 terkontrol di sana. Tidakkah kau membaca berita? Ayolah Ivo Karlovic. Ini semua untuk para penggemar dan kau tahu itu. Dan itu untuk tenis yang lebih baik.”
Sindiran Devvarman bisa dirasakan dengan fakta bahwa AS mencatatkan lebih banyak kasus akibat COVID-19 setiap harinya daripada negara lain. Kasus COVID-19 di AS hampir mencapai 3 juta kasus dengan kematian mencapai lebih dari 132.500 kematian. Di tengah-tengah situasi seperti itu, US Open akan digelar pada Agustus mendatang.