DBasia.news – Ducati saat ini memang sedang mencari cara untuk menurunkan Fabio Quartararo dari puncak klasemen MotoGP 2022. Team Order bisa saja melakukan cara dan mendapatkan hasil yang Ducati inginkan di balapan selanjutnya, akan tetapi Ducati tidak ingin menggunakan cara tersebut.
Sebab Ciabatti tak mau mengulangi kesalahan di MotoGP 2016 ketika saat itu tim pabrikan Ducati dibela Andrea Dovizioso dan Andrea Iannone. Ciabatti lebih memilih membebaskan para pembalap Ducati bersaing dan baru akan menggunakan team order jika memang benar-benar dibutuhkan di akhir musim.
Sebagaimana diketahui Fabio Quartararo sedang memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP 2022 dengan 173 poin dari tiga kemenangan dan enam podium. Sedangkan posisi kedua ditempat oleh pembalap Aprilia Racing, Aleix Espargaro dengan 151 poin dari satu kemenangan dan lima podium.
Kendati demikian kedua pembalap tersebut sedang mendapatkan tekanan dari para pembalap Ducati di klasemen. Pasalnya Johann Zarco (Pramac Racing) berada di peringkat ketiga, Enea Bastianini (Gresini Racing) keempat dan Francesco Bagnaia (Kelima).
Meski pembalapnya memiliki peluang untuk menjadi juara di MotoGP 2022, tetapi Ciabatti mengaku tak ingin menggunakan team order. Ia mengatakan para pembalap Ducati di persilahkan untuk meraih kemenangan, meski ada salah satu yang sedang membutuhkan poin.
“Kami tidak suka team order, kami hanya bisa mempertimbangkannya jika dibutuhkan di balapan terakhir. Tapi semua orang diperbolehkan untuk memenangkan balapan jika ada kesempatan,” kata Ciabatti dilansir dari Corsedimoto, Selasa (5/7/2022).
Ciabatti meminta para pembalap Ducati untuk tidak melakukan overtake ekstrim, ketika ingin menyalip pembalap Ducati lainnya. Ia mengaku masih trauma dengan kejadian Dovizioso dan Iannone di MotoGP Argentina 2016.
“Kami hanya memberi tahu pengemudi kami untuk tidak menyalip overtake ekstrim terhadap rekan satu merek mereka. Kami masih ingat Dovizioso dan Iannone beberapa tahun lalu di Argentina dan kami ingin menghindarinya,” sambung Ciabatti.
Ketika itu, Dovizioso dan Iannone berpeluang untuk meraih podium dua dan tiga. Namun kecerobohan Maniac Joe –sapaan akrab Iannone- membuat menabrak motor Dovizioso, ketika ingin melakukan overtake di tikungan terakhir dan membuat keduanya gagal finis.
-
Pertaruhan Nakagami Untuk Bertahan di Kelas Premier MotoGP
-
KTM Kecewa Berat Jelang Musim MotoGP 2023
-
Keberhasilan Alex Marquez Buat Sang Kakak Iri
-
Akui Masih Berseteru dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Tidak Ingin Ngobrol dengan The Doctor
-
Ini Satu Kalimat Marc Marquez ke sang Adik Alex Marquez Setelah Dikalahkan saat Tes MotoGP Portimao