DBASIA Network

Taufak Hidayat Bilang Mental Anthony Ginting Suka Naik Turun

DBasia.news – Taufik Hidayat, legenda tunggal putra Indonesia ini  memperhatikan penampilan Anthony Sinisuka Ginting. Dia menjelaskan kelemahan dan kelebihan dari penampilan Anthony Sinisuka Ginting.

Ya, Anthony Ginting kini menjadi andalan Indonesia di sektor tunggal putra. Namun, kinerja pebulu tangkis asal Cimahi itu masih belum konsisten. Anthony Ginting kerap mendulang hasil minor pada tahun ini.

Usai tersisih di babak-babak awal pada ajang German Open 2022 hingga Korea Open 2022, Anthony perlahan bangkit. Pemain berperingkat 6 dunia itu bisa menembus babak semifinal dan perempatfinal pada Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022 yang digelar beberapa pekan lalu.

Bagi Taufik Hidayat, semua ini terjadi karena Anthony Ginting masih kerap terkendala oleh kondisi mentalnya kala berlaga di lapangan. Mentalnya dinilai masih kerap naik turun kala berlaga.

Padahal, secara teknik, Taufik Hidayat menilai bahwa Anthony Ginting sudah sangat baik. Terbukti, dia bisa bersaing dengan pebulu tangkis top dunia, seperti Kento Momota hingga Viktor Axelsen, di banyak ajang bergengsi.

Kemampuan Anthony Ginting pun dibuktikan dengan berbagai gelar juara yang sudah diraih. Dia bahkan sukses memboyong medali perunggu di Olimpiade Tokyo 2020.

Bagi Taufik Hidayat, beberapa pebulu tangkis dunia memang masih menunjukkan penampilan serupa, seperti yang dialami Kento Momota (Jepang) yang pernah mendominasi persaingan tunggal putra dunia. Baginya kini, hanya Viktor Axelsen (Denmark) yang paling komplet.

“Momota punya pukulan yang bagus, tapi powernya kurang. Sekarang dia lagi menurun karena kerap cedera,” ujar Taufik Hidayat dalam wawancara di podcast Anders Antonsen dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus, The Badminton Experience.

“Viktor Axelsen paling komplet,” sambungnya.

“Ginting, maaf saya harus bilang bahwa mentalnya terkadang suka naik, kadang turun ya. Kalau tekniknya bagus,” jelas Taufik Hidayat. “Seperti sekarang, ada pemain Singapura muncul (Loh Kean Yew). Tapi tidak tahu di masa depan seperti apa. Karena semua pemain berbeda-beda karakter,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?