DBasia.news – Petenis berkebangsaan Rusia yang berusia 24 tahun, Daniil Medvedev mengakhiri musim 2020 dengan cara terbaik yang pernah ia bayangkan.
Hal tersebut tercapai setelah petenis peringkat 4 dunia memenangkan Paris Masters dan ATP Finals. Berkat pencapaian tersebut, ia bahkan melampaui Roger Federer dalam hal peringkat.
Akan tetapi, selebrasi yang runner up US Open musim 2019 lakukan setelah mengalahkan juara US Open musim 2020, Thiem di partai puncak ATP Finals menjadi viral. Kemenangan tersebut menjadi pembalasan petenis berkebangsaan Rusia yang kalah dari Thiem di semifinal US Open musim 2020.
Petenis yang menjadi petenis profesional sejak musim 2014, tampil menggebrak pada musim 2019 ketika ia memenangkan dua gelar turnamen Masters di Cincinnati dan Shanghai serta menjadi juara di St. Petersburg dan Sofia.
Memasuki musim 2020, petenis berkebangsaan Rusia melalui awal yang cukup mengecewakan, tetapi ia tetap bertahan di kompetisi dan memenangkan dua turnamen prestisius di akhir musim 2020. Untuk merayakan kemenangan tersebut, ia memiliki gaya selebrasi unik.
Demi memenangkan gelar ATP Finals untuk kali pertama dalam kariernya, petenis berusia 24 tahun harus melumpuhkan ketiga petenis yang berada di peringkat 3 besar, yakni Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Thiem. Sementara banyak pihak mungkin mengira ia akan kegirangan setelah mengantongi kemenangan tersebut, petenis berkebangsaan Rusia menerimanya dengan sikap tenang.
“Saya berpikir itu (selebrasi) cukup bodoh, tetapi itulah dia, jadi tidak ada lagi yang bisa dikatakan. Itu caranya untuk merayakan kemenangan,” ungkap Cervara.
Dengan kemenangan di ATP Finals musim 2020, petenis peringkat 4 dunia juga mencatatkan akhir epik bagi petenis Rusia di O2 Arena, London. Ketika ATP Finals digelar untuk kali pertama di London pada musim 2009, rekan senegara petenis peringkat 4 dunia, Nikolay Davydenko berhasil memenangkannya dan di ATP Finals edisi terakhir yang digelar di London, petenis berkebangsaan Rusia kembali memenangkannya.
Menurut Cervara, Medvedev tidak pernah terlalu berlebihan dalam merayakan kemenangannya. Tetapi ia juga membagikan kisah pada saat anak didiknya memenangkan gelar turnamen ATP untuk kali pertama di Sydney musim 2018.
“Ketika ia meraih poin kemenangan, saya dengan bercanda berkata, ‘Kau bersikap seperti kau memegang senapan di tanganmu dan kau meniupnya di akhir pertandingan’. Dan ketika ia memenangkan turnamen, ia berdiri menghadap saya dan ia melakukannya dengan raketnya,” kenang Cervara.
Cervara mengatakan bahwa ia tentu ingin merayakan kemenangan, tetapi ia tidak bisa melakukannya karena anak didiknya pun tidak melakukannya. Selama petenis berkebangsaan Rusia memenangkan turnamen besar, tidak masalah apakah ia merayakannya atau tidak.
Kemenangan beruntun Medvedev di akhir musim 2020 akan diuji di turnamen berikutnya, yakni Australian Open musim 2021. Meskipun banyak detail dari Australian Open musim mendatang masih belum pasti, para petenis telah mengawali latihan pramusim mereka. Bagi petenis berkebangsaan Rusia pun partisipasinya di Australian Open masih belum dikonfirmasi.