DBasia.news – Polemik yang memanas di Indonesia Basketball League (IBL) direspons pemain Stapac Jakarta, Abraham Damar Grahita dengan kepala dingin. Pebasket berusia 23 tahun itu berharap Pelita Jaya mau menerima keputusan liga.
Sebelumnya, Pelita Jaya menyangsikan tinggi badan penggawa Stapac Jakarta, Kendal Yancy, yang dianggap melebihi 188 cm. Pelita Jaya kemudian meminta IBL melakukan pengukuran ulang kepada pebasket asal Amerika Serikat tersebut.
Namun, IBL tak mengamini permintaan tersebut. IBL bersikukuh data yang dikeluarkan saat pengukuran pertama sudah valid.
Bagi Abraham, tak masalah jika memang Pelita Jaya mau melakukan pengukuran ulang. Akan tetapi, setiap keputusan IBL harus tetap dihormati.
“Oke, menurut saya sih semua tim harus menghormati setiap keputusan IBL. Dari awal IBL sudah keluarkan data (terkait tinggi badan pemain asing), ya jadi it’s okay,” ujar Abraham.
“Jadi seperti ini adalah aturan, rules are rules, ketika kita di mana, kita harus menyesuaikan. Kita main di IBL, jadi harus ikuti keputusan IBL. Tapi kalau IBL bilang untuk ukur (ulang), ya silahkan ukur, terserah yang dikatakan IBL,” sambungnya.
Permintaan Pelita Jaya mengukur ulang tinggi badan Kendal merupakan buntut dari keputusan IBL yang memulangkan pemain asing HangTuah, Brysen Perine Bryquis. IBL menilai Perine lebih tinggi 1 cm dari batas maksimum yakni 188 cm.