DBasia.news – Pada lomba putaran ke-15 di Sirkuit Buriram, Thailand, Minggu (06/10) lalu, Marc Marquez sudah memastikan titel juara dunia MotoGP 2019.
Fakta Marquez sudah memastikan gelar ketika kompetisi masih menyisakan empat putaran lagi, seakan memperlihatkan pembalap Repsol Honda ini menyelesaikan pekerjaan dengah mudah.
Namun Takeo Yokoyama, selaku Direktur Teknik Honda, membeberkan sejatinya pada pra-musim, Marquez bekerja sangat keras untuk beradaptasi dengan karakteristik baru motor Honda RC213V.
Honda memang berusaha meningkatkan power motor RC213V untuk MotoGP 2019 agar tidak kewalahan lagi setiap kali berduel dengan motor Ducati Desmosedici.
Karena perubahan karakteristik motor RC213V inilah, Marquez dituntut mengubah gaya balapnya. Dasar pembalap spesial, ia sukses beradaptasi dan proses ini gagal dilalui pembalap Honda lainnya seperti Jorge Lorenzo maupun Cal Crutchlow.
Oleh karena itulah, Yokoyama tak segan menyebut Marquez sebagai pembalap cerdas. “Pada musim dingin, kami membuat motor dengan power lebih besar. Karena jika Anda tidak memiliki power, seorang pembalap terbaik bahkan tidak bisa apa-apa,” Yokoyama membuka wawancara.
“Dengan sangat cepat, Marc memahami karakteristik motor telah berubah. Seiring itu pula, ia mengubah gaya balapnya. Jadi ia sangat cerdas. Filosofi motor tim musim 2019 begitu cepat ia kuasai,” tambahnya.
Motor Honda RC213V dengan power motor lebih besar sendiri sesuai dengan keinginan Marquez. Karena menurutnya, bermodal power mumpuni, ia tidak usah lagi terlalu menekan saat sedang mengerem dan melibas tikungan. “Marc bilang berulang kali, dengan power motor yang besar, ia jadi bisa menjaga ban seperti yang ia inginkan. Jadi ia memang benar-benar pintar,” Yokoyama mengungkapkan.