DBasia.news – Tahun 2018 akan selalu identik dengan Asian Games, seperti tahun 1962 ketika Indonesia untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.
Asian Games ke-18 yang penyelenggaraannya berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September 2018, kemudian disusul dengan Asian Para Games pada Oktober merupakan event-event penting dalam rangkaian sejarah Indonesia.
Sejak Dewan Olimpiade Asia (OCA) pada 2014 menetapkan Jakarta dan Palembang sebagai tuan rumah Asian Games ke-18, maka fokus perhatian Indonesia pun tertuju pada 2018.
Perhatian khusus yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan Asian Games untuk kesiapan di tahun 2018 memang cukup wajar karena sempitnya waktu dan infrastruktur yang tidak sepenuhnya siap.
Presiden Joko Widodo saat melantik kabinetnya Oktober 2014, juga berpesan kepada Menpora terpilih, Imam Nahrawi, untuk langsung memberi perhatian khusus dalam menyukseskan penyelenggaraan Asian Games.
Untuk event sebesar Asian Games, minimal waktu yang diberikan oleh OCA adalah enam tahun, seperti pada Asian Games sebelumnya.
Vietnam yang semula ditetapkan sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 ternyata menyatakan mengundurkan diri dan Indonesia yang ketika itu berada di urutan kedua dalam voting, akhirnya menerima tantangan untuk menjadi pengganti.
Dalam kurun waktu kurang dari empat tahun menuju 2018 persiapan pun dikebut dari berbagai aspek, di antaranya pembangungan venue-venue, infrastrukur pendukung, personel, penggalangan dana, promosi, hingga persiapan para atlet.
Di bidang infrastruktur, pemerintah Indonesia membangun sebanyak sembilan venue baru, termasuk lima tower di Kemayoran untuk perkampungan atlet..
Selain itu renovasi besar-besaran juga dilakukan pada kompleks olahraga Gelora Bung Karno di Jakarta dan kompleks Jakabaring Palembang.
Memasuki 2018, panitia penyelenggara Asian Games (INASGOC) bersama pihak-pihak terkait berpacu dengan waktu untuk penyelesaian persiapan akhir event itu.
Sebagian besar pekerjaan pembangunan infratruktur Asian Games selesai, meskipun masih ada sejumlah bagian yang harus disempurnakan, namun menjelang acara pembukaan semuanya sudah siap digunakan.
Pemerintah kota Jakarta selama 2018 juga berusaha keras untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas agar transportasi atlet tidak terhambat.
Akhirnya muncul kebijakan ganjil-genap pada sejumlah ruas jalan, khususnya yang akan dilewati para atlet Asian Games.
“Kami meminta warga Jakarta bisa berkorban dan memaklumi kebijakan ini,” kata Gubernur DKI Anies Baswedan ketika itu, menanggapi kebijakan tersebut.
Namun ia pun mengharapkan melalui kebijakan tersebut, warga Jakarta yang biasa menggunakan kendaraan pribadi mulai mencoba untuk beralih ke angkutan umum
Sementara itu terkait dengan promosi Asian Games 2018, INASGOC pun harus berusaha mengkampanyekan event ini ke pada seluruh masyarakat Indonesia dan juga masyarakat Asia.
Apalagi dua bulan menjelang Asian Games ada putaran final sepak bola Piala Dunia yang menajdi fokus perhatian media massa di dunia termasuk di Indonesia.
Semua pihak dilibatkan untuk mengkampanyekan Asian Games, bahkan ke pelosok-pelosok kampung pun sosialisasi dilakukan oleh INASGOC.
Alhasil, Sabtu malam 18 Agustus 2018, Asian Games ke-18 resmi dibuka di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta yang telah direnovasi total menjadi lebih moderen.
Antusiasme warga Indonesia pun terlihat cukup tinggi sehingga hampir setiap pertandingan dipenuhi penonton.
Dua pekan pesta olahraga se-Asia itu berlangsung hingga selesai pada 2 September 2018.
Dari sisi penyelenggaraan, Asian Games ke-18 telah terlaksana dengan sukses, tanpa gangguan yang berarti.
“Terima kasih Indonesia,” demikian kata Presiden Dewan Olimpiade Asia Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah saat acara penutupan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno.
Dari segi prestasi atlet, Asian Games tahun 2018 ini juga menorehkan sejarah bagi Indonesia dimana para atlet tim Merah Putih berhasil mengumpulkan 31 medali emas, dan berada di peringkat keempat Asia.
Tidak sia-sia
Di tahun 2018 ini Indonesia sudah berhasil melaksanakan tugas dari masyarakat olahraga internasional untuk penyelenggaraan Asian Games.
Biaya triliun rupiah telah terpakai untuk menyukseskan pesta olahraga empat tahunan itu.
Namun nilai yang sudah dikeluarkan tersebut bukan hal sia-sia karena juga merupakan investasi untuk kepentingan masa depan.
“Apa yang kita bangun betul-betul investasi, semua menghasilkan, artinya sisi ekonominya ternyata sangat baik. Tentu olahraga ini tidak bisa dihitung sebagai bisnis, tapi plus-nya dari segi kita dapat pelihara secara maksimum, baik; juga menghasilkan surplus,” kata Wakil Presiden RI Jusuf Kalla baru-baru ini.
Wapres Jusuf Kalla yang juga sebagai ketua pengarah INASGOC itu menilai semua hal terkait penyelenggaraan Asian Games, baik sarana pendukung, penyelenggaraan maupun prestasi yang diraih telah melampai target.
Keberhasilan penyelenggaraan Asian Games juga memberi bangsa Indonesia kepercayaan diri untuk menggelar event olahraga yang lebih besar yakni Olimpiade.
Banyak peristiwa penting di Indonesia pada kurung waktu 12 bulan di tahun 2018 yang akan segera berakhir ini, baik peristiwa olahraga maupun bidang lain.
Selain Asian Games di Jakarta dan Palembang, ada penyelenggaraan Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali, serta sejumlah kegiatan internasional lainnyai.
Tahun 2018 juga diwarnai dengan peristiwa bencana alam besar seperti gempa di Lombok yang terjadi menjelang Asian Games, serta gempa di Palu serta terakhir di Selat Sunda yang memakan banyak korban jiwa.
Namun dengan momen-momen berkesan dan legasi yang ditinggalkannya, Asian Games bakal menjadi peristiwa tahun 2018 yang paling diingat di masa-masa mendatang.