DBASIA Network

Syarat dari Bos Toro Rosso Bila F1 Ingin Seru

Franz Tost

DBasia.news – Menurut bos tim Toro Rosso, Franz Tost, pengurangan downforce sebesar 40-50 persen dapat membuat balapan Formula 1 menjadi lebih seru.

Tahun ini, mobil-mobil Formula 1 bakal mengalami sejumlah perubahan kecil, termasuk desain sayap depan dan bargeboard yang lebih sederhana.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi sensitivitas mobil terhadap udara kotor sehingga balapan bisa berjalan lebih ketat.

Pada 2017, F1 memperkenalkan mobil generasi terbaru dengan downforce yang lebih tinggi untuk menghasilkan mobil tercepat sepanjang sejarah grand prix. Namun, menurut Tost, hal ini membuat para pembalap kesulitan melakukan aksi menyalip.

“Kami memiliki begitu banyak downforce, yang berarti, di tikungan berkecepatan tinggi, tidak ada yang bisa menempel mobil di depannya karena ada udara kotor. Titik pengereman pun juga tidak ada,” kata Tost kepada Motorsport.com. “Jadi bagaimana Anda bisa menyalip?

“Ini berarti, FIA, FOM – mereka diisi orang berpengalaman di sana seperti Ross Brawn dan Pat Symonds – jadi mereka tahu apa yang seharusnya dilakukan: Kurangi ketergantungan aero, dimulai dengan downforce.

“Menurut saya, minimal harus dikurangi 40-50 persen dari jumlah downforce sekarang, sehingga mobil lebih goyah di tikungan.

“Dengan begitu, kita akan melihat pembalap harus berjibaku dengan mobil mereka.

“Mobil akan jauh lebih kencang di trek lurus, jadi Anda bisa dapat peluang untuk menyalip. Anda juga bisa menempel mobil di depan saat melewati tikungan.

“Perubahan ini sebenarnya mudah untuk diwujudkan, tinggal apakah mereka mau atau tidak?”

Akan tetapi, Tost menyadari idenya bakal mendapat pertentangan dari tim-tim lain. Ketika ditanya siapa yang menentang proposalnya, ia menjawab: “Tim-tim [lain]. Jangan pernah tanya mereka.

“[Pembuat regulasi] seharusnya membuat regulasi dan langsung katakan ‘terima atau tidak’. Tapi mereka masih menanyakan hal seperti itu kepada tim.

“Mereka mendatangi Grup Kerja Teknis, dan Anda tahu siapa yang ada di sana? Para teknisi. Jadi jangan pernah bertanya ke teknisi!” tukasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?