DBasia.news – Tunggal putra Indonesia harus mencontoh Lee Chong Wei dan Lin Dan. Konsistensi dan Kedewasaan merupakan hal yang harus dicontoh Jonatan Christie dan kawan-kawan dari kedua pebulu tangkis tersebut.
Hal di atas diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti.
Saat ini, Indonesia memiliki Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai andalan di sektor tunggal putra. Keduanya berusia muda dan memiliki kemampuan cemerlang.
Namun, inkonsistensi menjadi masalah Jonatan dan Anthony. Keduanya kerap tidak bisa memertahankan penampilan dari satu turnamen ke turnamen lain.
Hal berbeda justru dilakoni Lee Chong Wei dan Lin Dan. Di usia yang tidak lagi muda, keduanya masih mampu bersaing dan naik podium.
“Mereka harus tahu kalau menang karena apa, kalau kalah karena apa. Dengan mengetahui itu, pola permainan, cara, dan strategi mereka akan lebih matang. Contohlah Lin Dan, Lee Chong Wei, maupun Chen Long,” ujar Susy.
“Mereka masih perlu kematangan dan kerja keras. Kita harap dengan berjalannya waktu Jonatan, Ginting, dan mungkin Vito (Shesar Hiren Rhustavito) bisa memantapkan dan mematangkan diri untuk bisa meraih gelar juara,” sambungnya.
Susy menyebut jika masalah inkonsistensi tidak segera diatasi, Jonatan dan Anthony akan mengalami kerugian di masa depan.
“Hal itu penting untuk meningkatkan keperacyaan diri mereka. Karena tujuan utama yang paling besar pasti di Olimpiade,” tutur Susy.
-
Jonatan Christie Kalahkan Ginting pada Simulasi Piala Thomas 2020
-
‘Muncul’ di Acara Perpisahan Lin Dan, Taufik Hidayat Sampaikan Pesan Haru
-
Anthony Sinisuka Ginting Melaju ke Final, Jonatan Christie Mundur
-
Anthony Ginting Menang di Laga Pertama Turnamen Internal PBSI
-
Jonatan Sempat Kehilangan Fokus Hadapi Asqar