DBasia.news – Tak ada suporter yang lebih militan di ASEAN Basketball League (ABL) selain Knights Society. Setiap laga di GOR Kertajaya selalu terasa seperti neraka bagi tim lawan. Hal di atas diungkapkan oleh Managing partner BTN CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja.
Tak hanya teriakan dan nyanyian yang dilakukan Knights Society sepanjang pertandingan. Bunyi nyaring yang dikeluarkan dari tutup panci yang beradu juga membuyarkan konsentrasi lawan.
Namun, Christopher berharap Knights Society tetap bisa menjaga sikap. Teriakan dan nyanyian yang dikeluarkan harus positif.
“Kita semua suka energi yang mereka selalu bawa ke Kertajaya. Tapi jangan jadikan energi itu anarkis , rasis, atau melibatkan negara,” ujar pria yang akrab disapa Itop tersebut.
“Percayalah, energi yang dikeluarkan Knights Society itu sangat luar biasa. Tidak ada pendukung tim ABL lain yang punya energi sehebat mereka,” sambungnya.
Terkait perlakuan penggemar Singapore Slingers pada gim kedua final ABL 2018/2019, Itop meminta Knights Society tidak membalas dendam. Insiden larangan membawa bendera juga tak perlu dilakukan di GOR Kertajaya pada gim ketiga, Rabu (8/5).
“Kita tunjukkan sikap yang baik. Jangan seperti mereka. Buktikan kalau Knights Society bukan suporter rendahan,” ujar Itop.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA