DBasia.news – Jorge Martin mengaku kecewa dengan raihannya di lima balapan yang telah dilakoninya, ia hanya dua kali mencetak poin sedangkan tiga lainnya gagal finis.
Jorge Martin sudah tiga kali gagal merebut poin sepanjang kejuaraan MotoGP 2022 bergulir. Tentunya ini bukan situasi yang ideal untuk rider asal Spanyol itu.
Namun, sepertinya karakter Sirkuit Algarve tidak sesuai dengan Martin. Seperti diketahui, dalam seri Moto GP Portugal 2021, ia mengalami cedera parah akibat crash ketika latihan, membuatnya harus absen hingga enam balapan.
Pil pahit lagi-lagi ditelan oleh pria berusia 24 tahun itu di Portimao. Seri MotoGP Portugal pun menjadi akhir pekan terburuknya musim ini karena untuk kali pertama sejak musim 2022 bergulir, ia tidak menempati front row.
Dalam empat balapan sebelumnya, Martin tercatat masing-masing dua kali menyabet pole position dan start dari posisi kedua grid. Sedangkan di Sirkuit Algarve, ia bahkan gagal tembus 10 besar, tepatnya P13.
Dan dalam balapan, ketika mencoba bangkit untuk memperbaiki posisinya, rider berjuluk Martinator itu justru mengalami kecelakaan yang sama sekali tidak terduga pada lap kelima. Ia pun menjadi pebalap pertama yang tersingkir dari persaingan.
“Saya berada di belakang Marc Marquez dan saya merasa memiliki kecepatan sedikit lebih baik darinya. Namun, saya tidak dapat menemukan cara untuk menyalipnya,” tutur Martin dikutip dari Motorsport.com.
“Saya mencoba tetap di belakangnya agar bisa menyerang, lalu saya kehilangan balans roda depan tanpa berbuat apa-apa. Saya mengerem dengan cara sama dan melakukan semuanya seperti di lap sebelumnya. Kami sudah lihat datanya, tetapi saya jatuh,” jelasnya.
“Tentu sangat disayangkan, karena saya pikir saya membalap dengan cepat. Kendati begitu, saya percaya diri memasuki akhir pekan di Jerez karena kami punya kecepatan. Saya harap memiliki race bagus di sana,” ia melanjutkan.
Jorge Martin juga terjatuh pada seri pembuka MotoGP 2022 di Qatar, di mana dirinya ikut terseret dalam insiden yang dialami Francesco Bagnaia. Ia pun crash lagi dalam balapan basah di Indonesia.
Hari Minggu (24/4) di Portugal, menandai kali ketiga sang rider harus berakhir di gravel. Ini berarti dalam lima perlombaan yang sudah bergulir, Martin hanya mencetak poin di Argentina dan Amerika saja.
“Ini beban, dan menjadi jauh lebih buruk (bagi Ducati) melihat bagaimana balapan berjalan dibandingkan (merek) yang lain, dengan crash Enea Bastianini dan Jack Miller. Tiga insiden dalam lima race jelas buruk. Kami harus mencari tahu dan mengatasinya,” tutur Martin.
“Saya tidak akan mengubah cara kami menghadapi balapan, saya tak melakukan hal berlebihan yang memicu kecelakaan. Pada akhirnya Anda harus mendorong karena jika tidak Anda akan berakhir di 15. Karena itu, saya yakin untuk Jerez,” tutupnya.