DBasia.news – Pelatih Stapac Jakarta, Giedrius Zibernas, menegaskan dirinya tidak pernah menganggap pemainnya sebagai bintang. Baginya, hasil yang dipetik adalah buah dari permainan kolektif tim.
Pelatih yang akrab disapa Gibi itu ingin seluruh pemainnya bermain secara tim. Kemampuan individual dan permainan egois tak ditolerir olehnya.
“Saya ingin membentuk tim bintang, bukan pemain bintang. Semuanya punya kontribusi, semua punya andil yang sama, tidak ada perbedaan,” ujar Gibi.
“Jika mau meriah kemenangan, bermain secara tim. Itu yang selalu saya tanamkan kepada para pemain,” sambungnya.
Di awal musim, Stapac Jakarta melepas Andakara Prastawa Dhyaksa yang berstatus sebagai bintang tim ke Pelita Jaya. Hilangnya Prastawa, justru tak membuat Stapac Jakarta kehilangan identitas.
Di tangan Gibi, pemain seperti Widyanta Putra Teja, Mei Joni, dan Kaleb Ramot Gemilang justru tampil lebih impresif. Permainan tim yang dibangun Gibi bahkan mampu menumbangkan juara bertahan Satria Muda Pertamina Jakarta pada seri kedua IBL 2018/2019.
Stapac Jakarta kini bercokol di peringkat pertama klasemen sementara IBL 2018/2019 divisi putih dengan raihan sembilan poin. Abraham Damar Grahita sudah bermain lima kali dengan satu kali kekalahan.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Sepi Peminat Di NBA, DeMarcus Cousins Berpotensi Hijrah Ke Liga China
-
Final Wilayah Timur NBA: Miami Heat Selangkah Lagi ke Final NBA