Sprinter Nigeria dan Kenya Dikeluarkan Dari Olimpiade Tokyo 2020 Kerna Positif Doping

(FILES) In this file photo taken on July 30, 2021 Nigeria's Blessing Okagbare reacts after winning her race in the women's 100m heats during the Tokyo 2020 Olympic Games at the Olympic Stadium in Tokyo. - Nigerian sprinter Blessing Okagbare has been barred from the Olympics after failing a drug test, the first doping case of the Tokyo games track and field competition, officials said on July 31, 2021. (Photo by Giuseppe CACACE / AFP)

DBasia.news – Dua sprinter dikeluarkan dari Olimpiade Tokyo 2020. Atlet putri Nigeria Blessing Okagbare dan spesialis 100 meter Kenya Mark Odhiambo dikeluarkan setelah hasil tes menunjukkan doping.

Okagbare yang seharusnya berlari dalam semifinal 100m putri Sabtu (1/8), dinyatakan positif menggunakan hormon pertumbuhan.

Okagbare yang berusia 32 tahun adalah peraih medali perak lompat jauh Olimpiade Beijing 2008, gagal tes doping pada 19 Juli atau empat hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Tokyo.

Odhiambo seharusnya yang turun di nomor 100m putra, diskors setelah dinyatakan positif menggunakan steroid anabolik.

“Atlet itu sudah diberitahu soal kasus ini dan telah ditangguhkan sementara sampai penyelesaian masalah sesuai dengan Kode Anti-Doping Dunia dan Aturan Anti-Doping IOC,” kata Badan Tes Internasional (ITA) dikutip Antaranews dari AFP.

Odhiambo menggugat hasil tes doping tersebut dan kasusnya kini sudah dirujuk ke divisi anti-doping Mahkamah Arbitrase Olahraga yang berkantor pusat di Lausanne.

Kenya masuk kategori ‘A’ dari daftar pantauan Badan Anti-Doping Dunia terhadap negara-negara yang dianggap memiliki risiko doping tertinggi dan para atletnya harus menjalani tes ketat agar memenuhi syarat bisa berlomba dalam Olimpiade dan kejuaraan dunia.