DBasia.news – Jonatan Christie memang gagal juara di ajang Malaysia Open 2019. Dia gugur pada semifinal karena kalah dari Chen Long dengan skor 21-12, 10-21 dan 15-21. Jonatan mungkin kecewa dengan kegagalan tersebut. Tapi banyak pelajaran yang bisa dipetik, termasuk peningkatan mentalitas bertanding dan analisa kekuatan lawan.
Kabar buruk datang dari turnamen internal PBSI. Hal itu setelah pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan, menderita kram sehingga tidak bisa bertanding pada semifinal.
Padahal sejatinya Jonatan diharapkan bisa masuk ke final turnamen internal PBSI. Laga antara pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo melawan Anthony Sinisuka Ginting memang dinantikan.
Susy mengungkapkan Jojo menderita kram di seluruh tubuh setelah bertanding melawan Karono. Maklum, laga itu berlangsung selama 80 menit.
“Jonatan mengalami kram sampai satu badan setelah pertandingan kemarin (melawan Karono). Waktu bangun pagi ini, kondisinya belum memungkinkan untuk bertanding,” kata Susy.
“Ini menjadi bahan evaluasi buat kami, kemarin latihannya belum penuh. Ada gambaran kalau sudah ada turnamen resmi, berarti persiapannya harus lebih baik.”
“Memang semua pasti menginginkan Jonatan melawan Anthony di final. Tetapi, di luar dugaan pemain pelapis memberi perlawanan. Di satu sisi, ini bagus juga karena mereka membuktikan diri,” lanjutnya.
Para pemain muda memang memberikan perlawanan kepada Jojo sepanjang turnamen internal PBSI. Pada laga penyisihan, dia harus bertanding 71 menit menghadapi Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023