DBASIA Network

Sirkuit MotoGP Indonesia Menuai Pro dan Kontra Bagi Pembalap

DBasia.news – MotoGP 2022 akan cukup melelahkan bagi para pembalap. Sebab, pada musim itu, jumlah balapan yang ditetapkan bertambah menjadi 21 seri.

Jika melihat pada musim-musim sebelumnya, jadwal MotoGP selalu berjumlah 19 seri. Namun, dengan adanya dua negara tambahan yang menjadi tuan rumah, Indonesia dan Finlandia, Dorna menambah jumlah lomba.

Keputusan ini turut membuat para pembalap MotoGP ikut bersuara. Beberapa dari mereka ada yang setuju dengan keputusan Dorna menambah balapan. Namun, ada juga yang keberatan karena 21 balapan dianggap sangat banyak.

Salah satu yang setuju adalah Fabio Quartararo. Pembalap Monster Energy Yamaha ini mengapresiasi keputusan Dorna karena akhirnya dapat balapan di tempat-tempat baru. Bahkan Quartararo tidak sabar untuk segera mencicipi lintasan di Indonesia dan Finlandia.

“Saya merasa senang. Saya ingin pergi ke tempat-tempat berbeda. Sangat aneh jika datang ke sirkuit yang sama, tetapi kita tahu karena situasi Covid kita sulit untuk pergi ke luar Eropa. Namun bagi saya sangat baik dan akan menjadi langkah untuk kembali normal. Saya tidak sabar untuk menjajal sirkuit baru di Indonesia. Saya harap jadwal tidak berubah lagi,” jelas Quartararo dikutip dari crash.net.

Hal senada juga diungkapkan oleh Francesco Bagnaia. Pembalap Lenovo Ducati ini senang dapat balapan di luar Eropa, bahkan di tempat baru seperti Indonesia. Bagnaia berharap jadwal untuk musim 2022 dapat terealisasikan sepenuhnya.

“Akan sangat baik, tetapi kita lihat dulu apakah bisa balapan di Malaysia, Jepang, Australia, bahkan Indonesia. Kita menunggu WorldSBK pada bulan depan di Indonesia. Namun akan sangat menyenangkan dan saya ingin pergi ke Indonesia, tetapi selalu sulit untuk pergi ke tempat-tempat seperti itu,” kata Bagnaia.

Pendapat berbeda dilontarkan Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda itu justru agak keberatan dengan keputusan Dorna menambah jumlah balapan. Menurut Marquez jumlah yang disetujui Dorna terlalu banyak.

“Seperti yang dikatakan Quartararo dan Bagnaia, kita senang untuk balapan di tempat berbeda, tetapi 21 balapan sangatlahbanyak. Untuk ke depannya, jika ingin balapan di tempat berbeda, kita harus menghilangkan balapan di tempat lain juga karena saya merasa jumlah balapan 20, 21, 22 selama setahun sudah berlebihan” tutur pembalap berjuluk The Baby Alien.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?