DBasia.news – MotoGP 2021 mungkin saja dimulai lebih cepat dari jadwal semula. Isu ini diangkat menyusul kondisi COVID-19 yang belum membaik hingga saat ini.
Sebelumnya, tes pramusim MotoGP 2021 yang seharusnya digelar di Sepang, Malaysia, pada 19-21 Februari terpaksa dibatalkan setelah pemerintah negeri jiran menetapkan keadaan darurat akibat COVID-19, Selasa (12/1) lalu.
Status darurat itu berlaku hingga Agustus mendatang. Akibatnya, sekarang para pebalap hanya tinggal memiliki satu sesi tes pramusim, yakni di Losail, Qatar, pada 10-12 Maret.
Melihat situasi terkini, Autosport melaporkan bahwa tim-tim MotoGP akan mengadakan rapat dengan Dorna Sports dan FIM pada Kamis (14/1). Mereka ingin mendiskusikan seri pembuka MotoGP 2021, yang akan digelar di Qatar pada 28 Maret.
Ada opsi untuk mengubah jadwal, yakni dengan memundurkan sesi tes pramusim dari jadwal semula atau memajukan jadwal MotoGP Qatar. Intinya, memangkas jarak dua minggu antara tes pramusim dan balapan.
Pertimbangan ini didasarkan pada pengalaman musim lalu. Saat itu, MotoGP Qatar 2020 yang harus digelar 8 Maret terpaksa dibatalkan saat penyebaran COVID-19 mulai meluas.
Otoritas Qatar menutup pintu kedatangan untuk orang asing, dan hanya mengizinkan masuk jika sudah menjalani karantina selama dua minggu lebih dulu.
Akibatnya, Marc Marquez dkk yang mayoritas masih di luar Qatar tak bisa masuk, sehingga hanya ajang Moto2 dan Moto3 yang bisa dihelat, mengingat para rider di dua kelas tersebut sudah tiba di Qatar lebih dulu karena menjalankan tes pramusim beberapa hari sebelumnya.
Berkaca dari situ, tim-tim peserta tak mau jika mereka harus bertahan di Qatar selama jeda dua minggu antara tes dan balapan, sebab biaya akomodasi akan membengkak. Belum lagi logistik yang sudah dikirim ke Sepang harus dikirim ulang ke Qatar, tentu akan makan biaya.
Oleh sebab itu, jadwal yang dipadatkan kini menjadi opsi yang akan dipertimbangkan.