DBasia.news – Guinea sempat mengumumkan mundur dari Olimpiade Tokyo 2020. Sehari berselang, negara bagian barat Afrika itu membatalkan keputusannya.
Guinea sempat memutuskan mundur dari Olimpiade Tokyo pada Kamis (22/7/2021) WIB, mengikuti jejak Korea Utara. Padahal, mereka mengikutsertakan lima atlet ke Jepang.
Ada alasan di balik keputusan Guinea. Kekhawatiran akan varian baru virus corona dan minim dana menjadi penyebabnya.
Keputusan mundur itu dikonfirmasi langsung oleh Menteri Olahraga-nya, Sanoussy Bantama Sow. “Karena kebangkitan varian COVID-19, Pemerintah, yang peduli dengan menjaga kesehatan atlet Guinea, dengan menyesal telah memutuskan untuk membatalkan partisipasi Guinea di Olimpiade Tokyo 2020,” tulis Sow dalam surat yang ditujukan kepada Presiden Komite Olimpiade Guinea, Nabi Camara.
Namun, seperti dilaporkan Inside the Games, Guinea membatalkan keputusannya. Pengumumannya dilontarkan sehari berselang, atau beberapa jam sebelum pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 dilakukan. Guinea beralasan, mereka sudah mendapat jaminan dari otoritas kesehatan.
“Perdana Menteri, Menteri Olahraga dengan senang hati mengumumkan kepada masyarakat Guinea, pecinta olahraga, bahwa pemerintah, setelah mendapat jaminan dari otoritas kesehatan, menyetujui partisipasi atlet kami di Olimpiade ke-32 di Tokyo,” kata Sow dalam pernyatannya.
Masalah dana sempat menjadi sorotan juga saat Guinea memutuskan mundur. Namun, Sekjen Komite Olimpiade dan Olahraga Nasional, Ben Daouda Nassoko, mengatakan kepada Associate Press bahwa dana sudah tersedia untuk berangkat ke Tokyo.
Di Olimpiade Tokyo 2020, Guinea mengirim lima atlet yakni pegulat Fatoumata Yarie Camara, judoka Mamadou Samba Bah, perenang Fatoumata Lamarana Toure dan Mamadou Tahirou Bah, serta sprinter Aissata Deen Conte.
Bagi Guinea, Olimpiade Tokyo 2020 menjadi partisipasi ke-12 mereka di ajang multievent tersebut. Guinea belum pernah mendapatkan medali sama sekali.