DBasia.news – Tahun 2018 jadi periode kesuksesan dalam olahraga Indonesia. Tolok ukurnya jelas, banyak prestasi yang ditorehkan wakil Merah-Putih sepanjang tahun ini.
Utamanya, di Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018. Sebagai tuan rumah pada dua multievent itu, Indonesia sukses dalam prestasi dan penyelenggaraan.
Namun, euforia tahun ini harus segera disudahi. Itu karena 2019 tinggal menghitung jam.
Banyak agenda penting dalam olahraga sejak Januari hingga Desember mendatang. Salah satunya, SEA Games 2019 di Filipina yang pembukaannya pada 30 November nanti.
Namun, Indonesia tidak menjadikan pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara itu sebagai target utama. Bisa dipahami mengingat SEA Games beda dengan Asian Games atau Olimpiade.
Sebab, SEA Games menerapkan cabang olahraga (cabor) yang bergantung pada kebijakan tuan rumah. Apalagi, kurang dari setahun penyelenggaraan, ada Olimpiade 2020 di Tokyo.
“Tentu, kami akan mengikuti kebijakan pemerintah. SEA Games memang beda dengan Asian Games yang mayoritas cabor ditentukan tuan rumah,” kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno.
Kendati demikian, bukan berarti Indonesia melepas asa untuk meraih hasil terbaik di Filipina. Merah-Putih tetap akan menurunkan beberapa atlet senior pada cabang unggulan.
Tujuannya, agar mereka bisa jadi mentor bagi atlet junior. Maklum, SEA Games merupakan ajang bagi atlet muda untuk unjuk gigi sebelum ke jenjang yang lebih tinggi seperti Asian Games atau Olimpiade.
“Ada beberapa cabor unggulan yang menggabungkan atlet junior dan senior. Persentasenya berapa persen akan dihitung lebih lanjut. Jika tidak seperti itu, sulit bagi atlet muda untuk mendapat kesempatan,” Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot Sulistiantoro Dewa Broto, menambahkan.*