DBasia.news – Menyusul kesuksesan menggelar kejuaraan tinju profesional perdana “Magelang Big Fights 2018”, V’s Boxing Promotions akan kembali menggelar pertandingan tinju profesional pada April 2020 mendatang.
Pertandingan ini merupakan ajang tinju yang pertama di Indonesia sebagai boxingtaiment, kolaborasi antara tinju dan pertunjukan hiburan (entertainment). Pemimpin V’s Boxing Promotions, Milasari Kusumo, menyiapkan dua laga utama yakni tinju wanita kelas bantam junior 52,2 KG (8 ronde) yang memperebutkan sabuk emas Kartini antara Felmi Sumahe (Nainggolan Gym Jakarta) versus Febriyanti Lubis (Amanatun So’e Depok).
Serta satu partai pria profesional kelas ringan junior 58,9 KG (10 Ronde) antara James Mokoginta, juara WBC Asia (Nainggolan Gym, Jakarta), yang akan melawan Jason Butar Butar, juara ATI Nasional (Kodam Jaya Jakarta), untuk memperebutkan sabuk emas GR (Goro).
Tidak hanya itu, acara ini juga disertai dengan hiburan musik kolaborasi musisi ternama Indonesia, seperti Ari Lasso dan Paul Latumahina (T-five).
Ajang tinju ini juga menjadi debut profesional dua petinju amatir, yakni Serda Abdul Sada dan Serda Ali Ridwam Songut. Keduanya dari BPR 3/Kostrad Maros, Makassar.
“Konsepnya, kami ingin mengangkat pertandingan tinju tidak hanya sebagai tontonan yang seru dan menarik, tapi juga ada unsur seninya. Jadi, anak muda, orang tua, atau keluarga bisa fun dan happy menyaksikan olahraga yang identik dengan image keras, diselingi dengan penampilan musik Paul Latumahina dan Ari Lasso. Untuk kali ini kami ingin sesuatu yang berbeda, diadakan di dekat pusat perkantoran Jakarta dan juga tempat orang hangout di The Pallas SCBD, (19 April) ” kata Milasari.
Berkecimpungnya Milasari di dunia tinju karena ia terinspirasi almarhum sang ayah. Salah satu putranya yang bernama Verrel Dylastra juga menekuni dunia tinju amatir saat menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
Verrel bahkan menyabet prestasi terbaik, salah satunya sebagai runner-up Golden Gloves California, negara bagian Amerika, dan beberapa pencapaian lainnya.
“Almarhum Papa saya yang memberikan influence
awal. Idolanya adalah Muhammad Ali dan saya dulu suka menemaninya nonton tinju.
Namun, jujur, saya makin jatuh cinta di dunia tinju setelah saya melihat
perkembangan anak saya Verrel, baik karakter keseharian maupun pendidikannya
sangat bagus berkat kedisiplinan dalam latihan tinju. Nilai akademisnya bahkan
naik, padahal latihan tinju itu berat dan menyita waktu. Jadi, saya ingin image
seorang petinju di Indonesia itu harus sukses dalam pendidikan dan mempunyai
karakter atau attitude yang bagus juga” kata Milasari.