DBasia.news – MotoGP telah mencetak banyak pembalap besar yang dikenal dunia. Namun, dari seluruh pembalap yang ada, hanya Valentino Rossi yang berhasil menjadi ikon balap roda dua kasta tertinggi itu.
Sayangnya, dengan berakhirnya MotoGP Valencia pada Minggu (14/11), menjadi penanda berakhirnya karier Rossi. Pembalap berjuluk The Doctor itu memutuskan pensiun dari dunia yang telah membesarkan namanya.
Pembalap kelahiran 16 Februari 1979 itu ternyata tidak mengawali kariernya sebagai pembalap motor. Meskipun ayahnya, Graziano Rossi seorang mantan rider, The Doctor justru di arahkan untuk mengikuti Formula 1.Terbukti dengan keseriusan kedua orang tuanya membelikan mobil go kart.
Talenta Rossi mulai terlihat saat berhasil meraih kemenangan pertama pada Kejuaraan Regional Kart 1990. Bahkan Rossi sempat berhasil meraih posisi kelima dalam kejuaraan tingkat nasional.
Sayangnya kesuksesan ini tidak membuat karier Rossi menanjak. Sebaliknya, Rossi harus mengubur impiannya menjadi pembalap Formula 1.
Tepat pada 1992, Rossi memutuskan beralih profesi sebagai pembalap minimoto. Keputusan ini terpaksa dilakukan karena tingginya biaya yang dikeluarkan untuk menjalani balapan karting.
Keberuntungan mulai datang menghampiri Rossi. Pada 1993, Rossi mendapatkan kesempatan untuk turun di kelas 125cc. Atas bantuan mantan juara dunia, Paolo Pileri beserta rekan-rekannya, Rossi dapat mengikuti kejuaraan Italia Sport Production Championship bersama Cagiva Mito.
Musim 1996 menjadi debut Rossi di Grand Prix. Saat itu pembalap asal Italia ini bergabung bersama Aprillia untuk terjun di kelas 125cc.
Pada musim ini Rossi berhasil mencetak kemenangan pertamanya di GP Autralia. Satu tahun kemudian, Rossi berhasil membuat kejutan besar.
The Doctor berhasil memastikan gelar juara dunia setelah menjalani balapan di GP Indonesia. Sirkuit Internasional Sentul menjadi saksi bisu kemenangan Rossi di kelas 125cc.
Berbekal hasil manis ini, Rossi akhirnya dapat naik ke kelas 250cc. Rossi berhasil mengawali debutnya di kelas ini dengan hasil luar biasa. The Doctor mampu menempati posisi kedua di klasemen akhir.
Pada 1999, Rossi mampu menambah koleksi gelar juara. Bersama Aprillia, Rossi akhirnya kembali mengangkat trofi kemenangan.
Keberhasilan Rossi ternyata mampu memikat Honda. Pada musim 2000, Honda secara resmi memberikan jatah kursi kepada Rossi untuk mengikuti kelas premier. Saat itu Rossi menggantikan posisi legenda MotoGP, Mick Doohan.
Keputusan Honda merekrut Rossi tidak sia-sia. The Doctormampu mengawali debutnya dengan hasil memuaskan setelah berhasil meraih posisi kedua.
Berselang satu tahun kemudian, Rossi kembali membuat kejutan saat berhasil meraih gelar juara dunia.
Di kelas ini pula, Rossi berhasil menciptakan dinastinya sendir. Rossi menjadi pembalap yang paling dominan.
Tidak ada pembalap lain yang berhasil menumbangkan Rossi. Terbukti sejak musim 2002 hingga 2005, The Doctot mampu meraih gelar juara berturut-turut.
Sayangnya di musim 2006 dan 2007, Rossi gagal menjaga tren positifnya. The Doctor gagal mempertahankan gelar juaranya.
Namun, pada 2008 dan 2009, Rossi kembali mengganas. Pembalap bernomor 46 ini mampu merebut gelar juara dunia.
Performa Rossi mulai menurun di musim-musim selanjutnya. Rossi tidak dapat lagi mempertahankan gelar juara.
Bahkan Rossi sempat terlempar ke posisi ketujuh sebanyak dua kali, yakni di musim 2011 dan 2019. Memasuki musim 2020, karirRossi semakin menurun tajam.
The Doctor tidak kuasa membendung serangan dari para pembalap muda. Rossi harus menerima kenyataan pahit dengan menempati posisi ke-15 dalam klasemen akhir.Keterpurukan ini terus terjadi hingga balapan terkahirnya di Valencia pada musim ini.
Meskipun menutup kariernya dengan keterpurukan, Rossi tetap dicap sebagai satu-satunya pembalap MotoGP terbesar yang pernah ada.