DBasia.news – Pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi menjadi salah satu yang terdampak COVID-19, selain performa Yamaha yang tak memuaskan sepanjang tahun ini. Terpapar virus corona juga membuatnya melabeli MotoGP 2020 menjadi musim paling berat dalam kariernya.
“Pada awal musim, saya tidak berpikir pandemi (COVID-19) ini akan mengubah kejuaraan secara keseluruhan,” kata pebalap berkebangsaan Italia itu, seperti dikutip Motorsport.com.
“Ini benar-benar tahun yang sulit. Pada situasi ini, segalanya jadi lebih rumit, terutama dalam hal pembatasan perjalanan. Kami hanya balapan di beberapa trek, dan ada dua lomba di tempat yang sama.”
“Kami juga tiba di beberapa lokasi pada waktu yang salah. Terkadang terlalu panas, seperti di Jerez, kadang terlalu dingin seperti di Le Mans. Tapi, ban yang kami miliki sama seperti sebelumnya. Jadi sulit untuk menghadapi situasi tersebut.”
“Saya bisa katakan ini adalah tahun terberat bagi semua orang. Keadaan itu juga berdampak besar pada kejuaraan dunia.”
Cuaca panas di Sirkuit Jerez yang digelar pada Juli lalu, membuat beberapa motor Yamaha mengalami kerusakan pada mesin karena suhu yang terlalu tinggi. Itu mejadi awal mula petaka Yamaha karena mereka berhadapan dengan masalah mesin sepanjang tahun ini.
Pebalap yang akan memperkuat Petronas SRT itu berharap tahun depan situasinya lebih baik dan segalanya mendukungnya untuk tampil cepat di semua trek.
“Saya berharap tahun depan situasnya jauh lebih baik. Menurut saya, kuncinya adalah menggelar balapan di Eropa sesuai tanggal tahun-tahun sebelumnya, Jerez pada Mei, Catalunya di Juni,” ujar Rossi.
“Semoga pada tahun depan, setidaknya balapan di Eropa akan digelar di trek berbeda dan di waktu yang tepat. Jika bisa seperti itu, maka level persaingan di kejuaraan akan sangat bagus. “Mungkin akan sedikit lebih sulit untuk balapan di luar Eropa. Tapi kami tak ingin memikirkannya hingga tahun depan.”