DBasia.news – Alexander Zverev meraih hasil gemilang setelah menaklukkan Roger Federer untuk mencapai laga puncak ATP Finals. Petenis Jerman 21 tahun itu tampil gemilang dan meraih kemenangan 7-6, 7-6 atas juara enam kali tersebut.
Namun, bukannya dapat merayakan kesuksesan untuk menjadi petenis Jerman pertama sejak Boris Becker pada 1996 yang mencapai final turnamen yang levelnya tidak begitu jauh dari Grand Slam, ia diolok-olok para penonton saat memberi pidato setelah pertandingan.
Dengan kondisi Zverev melakukan serve kedudukan 3-4 pada tiebreak set kedua, Federer bertahan di baseline saat melakukan reli ketika lawannya meneriakkan “tahan” dan menghentikan poin setelah salah seorang ballboy menjatuhkan bola di salah satu sudut lapangan.
Petenis Swiss itu terlihat terkejut, namun setelah wasit asal Brazil Carlos Bernardes melakukan pemeriksaan terhadap ballboy, poin itu dimainkan ulang.
Para penonton yang sebagian besar merupakan penggemar Federer jengkel, namun Zverev berupaya menenangkan diri dan melepaskan pukulan ace keras untuk menyamakan kedudukan menjadi 4-4.
Federer kemudian gagal saat berupaya melakukan pukulan voli dalam kedudukan 4-5, dan dua poin kemudian Zverev mengunci kemenangan ketika ia melepaskan pukulan voli backhand.
Sayangnya, bukannya menikmati kesuksesan karena menaklukkan juara Grand Slam sebanyak 20 kali itu di salah satu arena favoritnya, sang petenis muda justru harus meminta maaf untuk situasi yang bukan disebabkan kesalahannya.
Cemooh kembali ramai, memaksa pewawancara di lapangan Annabel Croft untuk menyuarakan pendapatnya.