DBasia.news – Roger Federer sudah merasakan 20 gelar Grand Slam sepanjang kariernya. Jadi tidak berlebihan rasanya menyebutnya sebagai salah satu petenis terhebat sepanjang masa.
Kini di penghujung kariernya, Federer, 37 tahun, akan berusaha mempertahankan gelar Grand Slam pertama tahun 2019, Australia Open.
Fakta karier Federer berjalan begitu panjang memantik mantan petenis nomor dua dunia, Alex Corretja untuk berkomentar. Menurutnya melihat Federer bermain, petenis asal Swiss itu sukses membuat tenis seakan olahraga yang mudah.
“Karena ia selalu menempatkan bola ke area yang sulit dijangkau lawan. Dia seperti mesin yang telah diatur untuk melakukannya,” kata Corretja.
“Jika saya membuat mesin yang bisa menempatkan bola ke area ideal dan sulit buat lawan, saya mungkin akan bertanya kepada Federer dan ia akan menjelaskannya,” tambahnya.
Karier panjang dan bergelimang prestasi, membuat Corretja meyakini sosok Federer akan selalu diingat bila sang petenis sudah pensiun nantinya.
“Saya pikir ia akan meninggalkan tenis dengan gayanya, elegan, tahu cara bermain, kemudian sikapnya di dalam maupun luar lapangan layak menjadi contoh,” Corretja menuturkan.