DBasia.news – Robin Soderling masih dikenal sebagai salah satu dari dua petenis yang mampu menundukkan Rafael Nadal di French Open.
Di French Open musim 2009, mantan petenis berkebangsaan Swedia, Soderling berhasil menaklukkan Nadal setelah Soderling juga diuntungkan dengan masalah fisik yang dialami Nadal.
Dalam wawancara baru-baru ini, Soderling mengungkapkan pandangannya ketika memasuki final French Open melawan Roger Federer.
“Itu final Grand Slam pertama saya,” ungkap Soderling.
“Itu sesuatu yang saya impikan sejak saya mulai bermain tenis pada usia 4 tahun. Itu cukup sulit. Saya membutuhkan waktu untuk fokus dengan pertandingan. Bertanding melawan Roger, saya secara mental mungkin tidak mempersiapkan diri untuk hal itu. Saya tidak berpikir terlalu banyak tentang bagaimana saya bermain.”
Soderling juga membicarakan kemampuan Federer.
“Bagi saya, Roger selalu menjadi lawan terberat. Ia mengkombinasikan permainannya dan ia membuat anda merasa tidak nyaman. Melawan Novak atau Rafa, anda merasa anda bisa bermain dengan lebih baik dan menang,” aku Soderling.
“Saya tahu saya harus bermain dengan baik demi mendapatkan peluang untuk mengalahkannya (Federer). Saya merasa frustasi tentang tidak mampu melakukannya. Tetapi itu gaya permainannya. Kekuatannya adalah tidak membiarkan lawan memainkan permainan terbaik mereka. Dengan cara ia bermain musim itu, ia bisa mengalahkan Rafa di final.”
Waktu Federer di clay-court telah didominasi oleh rivalitasnya dengan Nadal dan Nadal lebih sukses dalam head to head melawan Federer di clay-court. Rekor Nadal melawan Federer di clay-court (13-2) seakan menutupi pencapaian impresif Federer di clay-court.
Federer telah memenangkan 76 persen pertandingan di clay-court, pencapaian terbaik ketiga di antara para petenis yang masih aktif. Secara keseluruhan, ia mencatatkan 214-68 di clay-court, tetapi ia memainkan permainan terbaiknya di clay-court pada periode 2005 – 2009.
Selain itu, Federer juga berhasil melaju ke final French Open sebanyak empat kali secara beruntun, yakni pada periode 2006 – 2009. Sebelum musim 2009, Federer harus puas berakhir sebagai runer up French Open setelah tidak mampu meruntuhkan kejayaan Nadal di ketiga final French Open tersebut.