DBasia.news – United States Tennis Association (USTA) merasa optimis untuk menggelar US Open musim 2020 sesuai jadwal yang telah direncanakan.
USTA berencana untuk menerapkan langkah-langkah ketat demi memastikan keamanan semua pihak yang terlibat dengan Grand Slam tersebut. Tetapi, petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic percaya bahwa protokol keamanan yang akan diterapkan di US Open sangat ekstrim dan tidak berkesinambungan.
Oleh karenanya, Djokovic berpikir untuk melewatkan US Open musim ini jika Grand Slam tersebut tetap berjalan sesuai rencana. Sebagai gantinya, ia akan kembali berkompetisi di French Open yang direncanakan akan digelar akhir September.
Petenis peringkat 12 dunia, Roberto Bautista Agut sepakat dengan Djokovic.
Petenis berkebangsaan Spanyol, Bautista Agut merasa akan menyulitkan untuk berkomptisi dengan jumlah tim yang dibatasi. Ia mengutarakan, jika turnamen akan digelar tanpa penonton, maka satu atau dua anggota tim setiap petenis seharusnya diizinkan menyertai petenis tersebut.
“Saya tidak setuju dengan langkah-langkah tertentu. Ada beberapa petenis yang bagi mereka, pelatih fisik sangat penting, begitupun dengan psioterapis. Bagi saya, membatasi tim dengan hanya menghadirkan pelatih akan menjadi langkah yang sulit untuk dilakukan. Dalam situasi apapun, saya tidak akan menerimanya,” papar Bautista Agut kepada Eurosport.
“Bahkan jika pihak turnamen menyediakan psioterapis, tidak memiliki psioterapis anda di hotel adalah hal yang tidak mungkin. Saya sepakat dengan Novak. Tentu, timnya mungkin lebih penting daripada yang lain.”
“Tidak ada penonton di turnamen, jadi, kita seharusnya diizinkan untuk membawa satu atau dua anggota tim kami. Saya pikir kita harus membawa ini ke Dewan Petenis untuk melobi kondisi yang lebih baik.”