DBasia.news – Tampil bersama dua pembalap Indonesia lainnya, Andrew Haryanto dan Anderson Tanoto, pada ajang SIC888 di Sirkuit Shanghai, Cina, Minggu, Rio Haryanto berhasil finis posisi lima.
Berlomba bersama tim Absolute Racing dengan nomor mobil 89, Rio dan kawan-kawan dikalahkan pembalap tim Liqui Moly Team yang menempati posisi empat.
Adapun posisi pertama dan kedua juga diisi pembalap Absolute Racing dengan nomor mobil 888 dan 13. Sedangkan podium tiga ditempati pembalap tim FFF Racing Team.
Kepada BolaSkor.com, Rio mengaku senang bisa mengikuti lomba kompetitif lagi setelah merasakan ajang F1 pada musim 2016 lalu. “Pastinya sangat senang bisa kembali balap setelah sekian lama tidak tancap gas di sirkuit,” kata Rio.
Lebih lanjut, Rio turut menuturkan perbedaan antara mobil F1 dengan mobil jenis GT yang digunakan pada ajang SIC888. Menurutnya level gaya tekan mobil (downforce) jadi perbedaan paling besar.
Andrew Haryanto dan Anderson Tanoto
“Di F1 atau mobil kursi tunggal, Anda memiliki aero dan downforce yang besar dibanding mobil-mobil di sini. Saya harus beradaptasi dengan mobil GT. Cara mengemuinya sedikit berbeda. Tapi secara keseluruhan, setelah beberapa sesi saya sudah mulai terbiasa dengan mobil,” Rio mengungkapkan.
Rio juga mengaku cukup terkejut dengan jumlah pembalap yang mengikuti SIC888. Dia turut mengungkapkan level persaingan ajang ini begitu ketat.
“Seperti saat kualifikasi, gap waktu di antara kami begitu dekat. Saat balapan, begitu banyak manuver menyalip. Saya lihat mereka sebenarnya pembalap kompetitif,” pembalap asal Solo itu menambahkan.