DBasia.news – Sering kali tertimpa masalah mekanis, Daniel Ricciardo mengaku tidak memikirkan rekornya melawan Max Verstappen sepanjang Formula 1 2018.
Ricciardo, tahun depan bakal berlabuh ke Renault, memenangi dua dari enam balapan pertama musim 2018, masing-masing di Tiongkok dan Monako. Tapi sisa musimnya diwarnai ketidakberuntungan dan harus puas finis di urutan keenam dalam klasemen akhir, terpaut jauh dari para rival utamanya.
Sebagai perbandingan, Verstappen mampu bangkit dari kesulitan awal tahun, untuk menyudahi musim terbaiknya sejak berkarier di F1. Pembalap Belanda itu menghuni urutan keempat, dengan torehan dua kemenangan (Austria, Meksiko) dan 11 podium.
Ricciardo mengaku, awalnya ia sempat frustrasi melihat momentum yang didapat rekan setimnya tersebut. Namun sejak pertengahan musim, ia belajar untuk tidak lagi memusingkan rekornya melawan Verstappen.
Max Verstappen
“Saya pikir, saya sudah sampai pada tahap, di mana saya sudah tidak lagi memedulikan statistik. Ini sejak pertengahan musim,” terang Ricciardo seperti dikutip dari Motorsport.com.
“Saya sudah tahu bakal dikalahkan dalam duel kualifikasi tahun ini, toh siapa peduli? Mungkin juga kalah dalam perolehan poin, siapa peduli?
“Saya hanya ingin melakukan apa yang saya bisa, dan jika itu bekerja dengan baik, ya bagus. Jika tidak, hidup masih berlanjut. Tentu saya masih peduli, hanya saja saya tidak ingin bertumpu pada itu.
“Sudah ada banyak hal dalam pikiran saya. Saya tidak ingin mengisinya dengan ekspektasi tambahan.
“Jika saya sudah memberikan yang terbaik, mungkin saya bakal mampu mengalahkan dia. Tapi jika tidak, ya sudah, saya masih akan bertarung di lain hari.”