DBasia.news – Pada dua lomba pertama MotoGP 2019, Johann Zarco yang melakukan debut bersama tim pabrikan KTM, selalu finis ke-15.
Terbaru pada lomba putaran kedua di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan lalu, Zarco tidak hanya dikalahkan rekan setim, Pol Espargaro yang finis ke-10, tapi juga pembalap tim satelit KTM, Miguel Oliveira, posisi 11.
Meskipun kesulitan demi kesulitan terus dialami juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu, Zarco memilih tetap berpikir positif. Dia yakin pengalaman bersama KTM, bakal menjadi modal buatnya di masa mendatang.
“Pengalaman ini, saya akan menganggapnya sebagai sesuatu yang positif, terus menjaga motivasi tetap tinggi, dan sebuah kebanggaan,” pembalap asal Prancis itu menuturkan.
“Karena semua kesulitan yang saya alami saat ini, akan membuat saya menjadi sosok lebih kuat di masa yang akan datang. Saya coba melihatnya seperti itu,” Zarco melanjutkan.
Rekam jejak Zarco bersama KTM memang begitu ironis. Bagaimana tidak, pada lomba MotoGP Argentina tahun 2018, ia bisa naik podium kedua.
Tapi kini ia harus puas berjuang tembus 15 besar. Fakta Zarco kesulitan menaklukkan motor KTM cukup melihat fakta selisihnya dari pemenang lomba, Marc Marquez mencapai 33,372 detik.
-
Meski Sudah Dapat Gelar Pembalap Satelit Terbaik, Zarco Masih Mau Trofi Juara
-
Johann Zarco Turing dari Perancis ke Aragon Pakai Motor Klasik Ducati 900 SS Darmah
-
Johann Zarco Bermimpi Bisa Rebut Gelar Bersama Ducati
-
Zarco Sedih Bikin Dovizioso Jatuh di MotoGP Catalunya
-
Zarco Coba Petik Hal Positif dari Balapan Buruk di GP San Marino