F1

Red Bull Dituding Punya Hubungan Spesial Dengan Michael Masi

DBasia.news – Bos Mercedes, Toto Wolff, secara terang-terangan menyebut Red Bull mendapat keuntungan dari hubungan spesial mereka dengan eks Direktur Balap FIA F1, Michael Masi.

Meski sukses mengamankan titel konstruktor F1 2021, Mercedes masih merasa kecewa karena Lewis Hamilton gagal meraih titel juara pebalap. Mereka memandang hal tersebut disebabkan oleh kesalahan yang dibuat eks Direktur Balap FIA F1, Michael Masi.

Pada akhirnya, pria asal Australia itu dicopot dari jabatannya. Federasi Otomotif Internasional (FIA) pun berjanji akan mengubah cara mereka dalam mengawasi balapan Formula 1. Peran direktur balap lalu diemban oleh dua orang, Niels Wittich dan Eduardo Freitas.

Para kru Red Bull, termasuk Max Verstappen, mengaku menyayangkan keputusan FIA mendepak Masi. Tentu hal tersebut berbeda 180 derajat dengan kubu Mercedes.

Dalam dokumenter yang ditayangkan oleh Sky Sports pada hari Minggu (6/3), bos Mercedes, Toto Wolff, menyoroti kedekatan antara Direktur Olahraga Red Bull, Jonathan Wheatley, dengan Michael Masi.

“Jonathan Wheatley melakukan pekerjaannya. Dia mendapat dukungan direktur balap, Michael Masi, tidak hanya di Abu Dhabi tapi sebelumnya. Max mungkin berutang banyak kepadanya,” ujarnya dikutip dari Motorsport.com.

Wolff kemudian mengungkapkan bahwa dirinya sama sekali tidak berhubungan dengan Masi selepas kontroversi di GP Abu Dhabi 2021. Ia tak tertarik untuk berbincang ataupun bertemu dengan pria berusia 44 tahun itu dalam situasi lain.

“Saya tidak bicara dengan dia dan saya tak mau bicara dengannya lagi. Keputusannya salah dan saya yakin dia menyesalinya,” katanya.

“FIA seharusnya melihat lebih banyak sejak awal kalau ada masalah. Ada masalah struktural. Ada masalah kepribadian,” imbuh Wolff.

Pria asal Austria tersebut pun bersikeras ada regulasi olahraga yang dilanggar ketika Masi memutuskan untuk menarik Safety Car di bagian akhir balapan GP Abu Dhabi 2021 dan melanjutkan perlombaan pada lap pamungkas. Verstappen akhirnya bisa menyalip Hamilton dan mengamankan titel juara dunia Formula 1 pertamanya.

Mercedes sempat mengajukan protes, tapi ditolak. Rencana mereka untuk mengajukan banding lantas dibatalkan.

“Itu seperti pertandingan sepak bola di mana kedudukan 1-0 untuk tim, tiba-tiba wasit mengatakan, ‘Sekarang, gol emas, 0-0, siapa pun yang mencetak gol berikutnya adalah pemenangnya. Tapi, Anda harus bermain tanpa sepatu’,” Wolff menganalogikan.

“Saya minta maaf untuk Max. Dia pantas menjadi juara dunia, tapi kami hanya bicara tentang Abu Dhabi,” ia mengakhiri.