DBasia.news – Pada lomba putaran sembilan MotoGP 2019 di Sirkuit Sachsenring, Jerman, akhir pekan lalu, pembalap Yamaha, Valentino Rossi menempati urutan delapan.
Artinya Rossi menuju jeda musim panas dengan torehan hanya 80 poin. Praktis 80 poin setelah sembilan putaran merupakan pencapaian terburuk pembalap Yamaha ini sejak tampil di MotoGP tahun 2002.
Ketika diberi tahu oleh media mengenai hal di atas usai lomba di Sachsenring, Rossi kehabisan kata-kata. “Lebih buruk dari periode saya di Ducati? Yang benar? Saya tidak tahu harus berkata apa.”
Kini sorotan kembali mengarah kepada fakta usia Rossi merupakan yang tertua di grid MotoGP: 40 tahun. Maklum di saat yang sama sang pembalap terpuruk, pembalap Yamaha lain: Maverick Vinales atau Fabio Quartararo bisa kompetitif.
Rossi pun membantah anggapan di atas. “Sangat normal semua orang langsung melihat usia saya yang sudah genap 40 tahun,” Rossi menuturkan.
“Cepat atau lambat, saya akan pensiun. Tapi jika melihat data saat ini, saya pikir saya masih kencang. Ada sebuah perasaan yang hanya bisa saya yang merasakannya,” lanjutnya.
Apapun alasannya, Rossi harus segera membuktikan dirinya belum habis. Karena kini di klasemen, ia bahkan bukan lagi berstatus pembalap Yamaha terbaik. Predikat tersebut menjadi milik Vinales.*