DBasia.news – Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jawa Barat melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Akuatik menggelar rapid test bagi elemen masyarakat Aquatik Jabar.
Total, 250 atlet dan pelatih ambil bagian dalam rapid test yang dilakukan oleh Pengprov PRSI Jabar melalui Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Akuatik ini. Bahkan pengurus, operator sarana latihan dan pendamping, turut ambil bagian.
Selain rapid test, Pengprov PRSI Jabar juga melakukan simulasi protokol kesehatan dalam menjalani latihan. Sebab akan menghadapi penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal.
“PRSI Jabar mengambil langkah kongkret, memantau kondisi kesehatan para atlet dan pengurus akuatik Jawa Barat, agar kondisi fisik dan mental para atlet tetap bugar dan prestasi atlet dapat tetap terjaga di masa pademi COVID-19 sekarang ini, hal ini penting juga karena para atlet ini merupakan aset penting bagi Jawa Barat saat ini dan kedepan,” ujar Ketua Umum Pengprov PRSI Jabar, Verdia Yosef di sela-sela kegiatan.
Adapun Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 PRSI Jabar, Vera Ariesa mengatakan kegiatan ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan KONI Jawa Barat. Tentunya, kegiatan ini sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
“Jadi sebelum memasuki area tempat latihan, atlet akan melewati beberapa tahapan pencegahan penyebaran COVID-19. Seperti pengecekan suhu badan menggunakan thermogun, lalu cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, mengganti baju, masuk ruang sterilisasi yang sudah disiapkan, lalu bilas, baru latihan di kolam. Setelah latihan pun tahapan tersebut harus kembali dilakukan atlet sebelum mereka pulang,”
“Kolam pun secara rutin dibersihkan. Lalu latihan selama kondisi pandemi COVID-19 masih ada, jumlah atlet dibatasi dan kita lakukan shift sehingga kapasitas di kolam tidak seperti biasanya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jabar, Ahmad Saefudin mengatakan bahwa ini merupakan sebuah bentuk nyata kepedulian PRSI Jabar terhadap para atletnya. Tentu, lanjutnya kegiatan ini bisa menjadi contoh untuk cabang olahraga lainnya.
“Tujuan utamanya, melindungi SDM olahraga kita yang merupakan aset penting kita. Kami ingin atlet merasa aman, tenang, terlindungi. Apa yang dilakukan PRSI sudah sesuai standar dan akan jadi standar untuk pelaksanaan selanjutnya bagi cabang olahraga lain, khususnya dalam kelengkapan peralatan yang harus disiapkan dan situasi yang harus dilakukan sesuai protokol kesehatan,” kata Ahmad mengakhiri.