DBasia.news – Mantan Presiden FIA, Jean Todt, mengungkap terkait polemik munculnya teknologi halo (pelindung kokpit) yang ada di Formula 1. Pria kelahiran Prancis itu sempat mendapatkan kritikan ketika mengenalkan halo kepada para pembalap F1.
Musim 2018 menjadi momen penuh tantangan bagi Jean. Pria yang juga sempat menjabat sebagai principal Ferrari ini pernah bersitegang dengan banyak pihak ketika mewajibkan penggunaan halo di Formula 1.
Jean menjelaskan saat itu masih banyak orang yang beranggapan halo dapat merusak nilai estetika mobil. Halo dianggap pengganggu pemandangan.
“Orang-orang tidak menginginkan halo. Saya bertanya kepada para insinyur apakah teknologi ini mampu menyelamatkan pembalap? Mereka jawab ya. Jadi saya memaksakan penggunaan teknologi halo. Dapat saya katakan upaya inimembuang banyak waktu,” kata Jean, dikutip dari crash.
“Ketika saya terpilih menjadi presiden FIA, permasalahan paling utama yang saya sorot adalah keamanan, tidak hanya dalam balapan, tetapi juga di jalan umum. Ini tidak mudah karena banyak orang tidak mau berubah,” ujar pria berumur 76 tahun ini.
“Pemicu utama yang membuat saya berpikir mengenai teknologi halo saat kecelakaan Felipe Massa di Budapest dan juga saat John Surtees kehilangan anaknya akibat tabrakan maut,” tambahnya.
Terbukti sejak diwajibkannya penggunaan halo, setidaknya sudah ada tiga pembalap yang selamat dari kecelakaan maut. Mereka adalah Lewis Hamilton, Zhou Guanyu, dan RomainGrosjean.
Tercatat Hamilton hampir kehilangan nyawanya saat bertabrakan dengan Max Verstappen di GP Italia 2021. Sementara Zhou selamat dari maut ketika mobilnya terbalik hingga menabrak dinding pembatas di GP Inggris 2022. Adapun Grosjean selamat dari kematian ketika mobilnya terbelah dua hingga terbakar di GP Bahrain 2020.
“Ini menjadi bagian dari evolusi balap, juga dalam konteks mobil umum. Ketika orang melihat balapan seolah seperti mengikuti pertarungan banteng, mereka ingin melihat pembalap atau orang-orang cedera,” ungkap Jean.
“Pelari memiliki helm yang bahkan saat ini para pengayuh sepeda tidak membawanya. Jackie Steward dan Niki Lauda berupaya keras berjuang meningkatkan keselamatan,” pungkasnya.