DBasia.news – Pengurus Pusat Persatuan Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) telah menerbitkan protokol kesehatan, Selasa (16/6/20).
Perbasi mengeluarkan protokol new normal untuk kegiatan basket. Sejumlah ketentuan dikeluarkan oleh mereka sesuai dengan surat arahan Kemenpora.
Akan tetapi, terdapat sorotan dari klub peserta IBL, yakni kewajiban melakukan SWAB test. Contohnya adalah Louvre Surabaya yang menyarankan agar tim IBL mengadakan pertemuan.
“Kalau rapid test kami masih mampu. SWAB test, sebulan dua kali saja sudah 4 juta per orang. Itu saat latihan, belum play off. Sebaiknya menurut saya diskusi lagi membahas budget nya,” kata pemilik Louvre, Erick Herlangga.
“Kalau rapid test kami masih sanggup mengatasinya, tetapi kalau SWAB berat. Kami tahu ada rapid test karena itu prosedur umum, tidak masalah lah itu,” lanjutnya.
Ketika dihubungi secara terpisah, Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah, mengaku akan mendengar dari berbagai pihak. Dalam waktu dekat, pihaknya bakal mengadakan pertemuan dengan klub.
“Secara prinsip kami harus melaksanakan (test SWAB). Mengenai biaya, kami harus dengar masukannya seperti apa. Pastinya semua pihak harus siap untuk menjamin keamanan anggota tim,” tutur Junas ketika dihubungi BolaSkor.com.
“Pasti dalam waktu dekat pertemuan akan dilakukan lagi. Tidak hanya untuk membahas rapid, tetapi perkembangan yang terjadi, perlu dibicarakan lagi,” pungkasnya.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Pelatih Timnas Basket Indonesia Pantau Pemain di IBL 2020
-
Prawira Bandung Gelar Test Swab di Graha Persib, Syarat Kembali Berlaga di IBL
-
IBL Tanggapi Kemungkinan Bergabungnya Klub Asal Papua
-
IBL Keberatan Kompetisi Tanpa Penonton