DBasia.news – Bisa dipahami bahwa sejumlah petenis putra telah dikeluarkan dari babak kualifikasi French Open musim ini setelah mereka atau anggota tim pelatih mereka positif terpapar COVID-19.
Surat kabar Spanyol, Marca merilis berita tersebut setelah mendapatkan informasi dari sumber mereka. Petenis yang dikeluarkan dari babak kualifikasi French Open musim ini di antaranya adalah Denis Istomin, Ernesto Escobedo, Pedka Kristin, dan Bernabe Zapata.
Belum ada konfirmasi dari federasi tenis Perancis (FFT) tentang adanya hasil tes COVID-19 yang menunjukkan hasil positif. Bisa dipahami bahwa Zapata dan Kristin telah dikeluarkan setelah pelatih mereka positif terinfeksi virus tersebut, tetapi masih belum jelas apakah skenario yang sama diterapkan kepada Istomin dan Escobedo.
Lebih jauh lagi, petenis berkebangsaan Bosnia-Herzegovina, Damir Dzumhur dikonfirmasi bahwa ia telah dikeluarkan dari undian pertandingan French Open musim ini setelah pelatihnya juga positif COVID-19, meski petenis peringkat 114 dunia, Dzumhur mempertanyakan hasil tersebut, karena mungkin saja hasil tes tersebut salah.
Dzumhur menyatakan bahwa pelatihnya tidak diberikan pilihan untuk melakukan tes kedua demi mendapatkan hasil yang akurat.
“Sayangnya, pelatih saya, Peter Popovic mendapatkan hasil tes positif COVID-19. Itulah mengapa saya tidak bisa bertanding di French Open dan saya tidak mendapatkan peluang untuk berkompetisi,” tulis Dzumhur melalui Instagram.
“Ia tidak mendapatkan peluang untuk melakukan tes kedua dan kami yakin ia mendapatkan hasil positif yang salah, karena pelatih saya memilki antibodi. Saya merasa kecewa, tetapi saya tidak bisa mengubah pemikiran saya dan saya harus terus melangkah. Informasi lebih jauh akan segera disampaikan.”
Kritikan Dzumhur terhadap proses tes juga disuarakan petenis lain. Sport Klub telah mengutip beberapa pernyataan petenis lain, yang berharap tidak diungkapkan namanya, yang menyatakan bahwa komunikasi yang terjadi di Roland Garros, Paris tidak begitu baik.
“Prosedurnya lamban, komunikasinya tidak lancar, ada begitu banyak penantian. Di hotel juga, para pelayan tidak mengenakan masker, meja-mejanya tidak dibersihkan secara berkala,” ungkap petenis tersebut kepada Sport Klub.rs.
Marca mengklaim bahwa setidaknya ada 15 kasus positif COVID-19 di Roland Garros, termasuk di nomor putri. Meski belum ada informasi lebih lanjut tentang petenis putri yang terlibat.
Setelah artikel tersebut dirilis, FFT merilis pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa ada dua petenis yang positif COVID-19 dan ada tiga petenis yang melakukan kontak langsung dengan pelatih yang positif COVID-19.
“Direktur turnamen di Roland Garros mengkonfirmasi bahwa dua petenis yang berkompetisi di babak kualifikasi, positif COVID-19 dan tiga petenis lain dikonfirmasi melakukan kontak langsung dengan seorang pelatih yang positif COVID-19. Dengan protokol yang ditetapkan pihak turnamen, kelima petenis tidak akan berkompetisi di babak kualifikasi dan akan mengisolasi diri selama tujuh hari. Total, ada 900 tes yang telah dijalankan sejak Kamis (17/09),” ungkap pihak French Open.