DBasia.news – Pol Espargaro mengungkapkan bahwa salah satu tujuannya bergabung ke Repsol Honda adalah untuk menaklukkan calon rekan setimnya, Marc Marquez.
Honda Racing Corporation (HRC) baru saja mengumumkan Pol Espargaro resmi masuk ke dalam line up pebalap mereka untuk MotoGP 2021. Memang beberapa waktu sebelumnya, Espargaro dan Honda dirumorkan melakukan negosiasi secara tertutup, dan kini akhirnya benar-benar terwujud.
Keinginan Espargaro berlabuh di Honda bukan sebuah keputusan mudah. Rider yang menjadi ujung tombak tim KTM Factory Racing ini mengaku berpikir sangat keras tentang keputusan tersebut.
“Ini bukanlah keputusan yang dibuat dalam semalam, baik Honda maupun saya, karena saya memikirkan pro dan kontra,” tutur Espargaro dikutip dari GPOne.
“Akan tetapi, ada sebuah pesan yang melewati kepala saya jika saya menolak tawaran Honda, maka saya akan menyesali saat nanti pensiun.”
“Pada akhirnya, tahun depan saya akan berlabuh di Honda. Ini adalah taruhan pribadi yang sangat ambisius,” tandasnya.e
Espargaro pun musim depan akan menjadi tandem sang juara bertahan sekaligus penguasa MotoGP, Marc Marquez, di Tim Repsol Honda. Dominasi Marquez bahkan masih belum tergoyahkan sejak debutnya pada 2013. Satu-satunya kegagalan Marquez jadi juara MotoGP adalah pada musim 2015 ketika bercokol di peringkat ketiga klasemen.
Hal ini lah yang membuat Espargaro pun berani mengklaim bahwa tujuannya ke Honda salah satunya adalah untuk menaklukkan Marquez.
“Sejauh ini belum ada pembalap yang berhasil mengalahkan Marc Marquez dengan Honda, apalagi mencoba lebih dekat dengannya,” ujar Espargaro.
“Namun saya ingin mencoba melihat dan memahami apa yang dia lakukan daripada pebalap lain, mungkin sekalian menggali informasi tentang dia. Seperti yang kita ketahui, tantangan terbesar bagi pembalap yaitu untuk mengalahkan yang tercepat dan itu adalah tugas saya.”
“Honda tidak ingin mengontrak saya menjadi pebalap kedua, tetapi bisa mengalahkan Marc Marquez,” lanjutnya.
Marquez sendiri bukanlah wajah baru bagi Pol Espargaro, keduanya bahkan menjadi rival berat ketika masih berlaga di kelas Moto2.