DBasia.news – Bos Repsol Honda, Alberto Puig, meyakini bahwa pebalap anyarnya, Pol Espargaro, belum menunjukkan potensi maksimal bersama geberannya musim ini, RC213V.
Salah satu pertimbangan Honda untuk merekrut Pol Espargaro yang sebelumnya membela KTM adalah prestasinya yang mengesankan di atas motor yang berkualitas menengah. Musim lalu, rider asal Spanyol itu mampu menembus lima besar klasemen akhir pebalap seteleh merebut empat podium.
Sayangnya ia kembali melempem ketika memperkuat Honda. Finis kedelapan di seri MotoGP Qatar dan Moto Prancis adalah pencapaian terbaiknya hingga saat ini.
Senyumnya yang selalu terkembang di awal musim berangsur pudar setelah jeda paruh musim. Ia dua kali secara beruntun melintasi garis finis di urutan ke-16 pada MotoGP Styria dan MotoGP Austria.
Adik Aleix Espargaro itu bahkan sempat mengutarakan rasa frustrasinya karena merasa gaya balapnya kurang cocok dengan geberannya musim ini, RC213V. Beragam masalah yang dihadapinya pun tak kunjung menemukan solusi.
Ia mengeluhkan ban belakang motornya tak memiliki daya cengkeram yang cukup baik sehingga dirinya tergelincir saat melewati trek lurus.
“Padahal, gaya balap saya sangat mengandalkan daya cengkeram ban belakang. Saya tidak dapat melakukan akselerasi dan melakukan pengereman seperti biasa. Saya merasa sangat lambat,” tutur Espargaro dikutip dari Motorsport.com.
Bos Repsol Honda, Alberto Puig kemudian memberi respons terhadap curahan hati pebalapnya itu. Ia melihat Espargaro belum menemukan feeling yang kuat bersama motornya sehingga masih kesulitan untuk menunjukkan potensi maksimalnya.
“Pemahaman Pol terhadap motornya masih negatif. Dia jauh dari potensinya dan tidak menggunakan potensi motor,” ungkapnya.
Puig juga menegaskan bahwa timnya bertanggung jawab atas permasalahan yang dialami oleh Pol Espargaro. Ia pun meminta agar rider asal Spanyol itu bekerja lebih keras untuk mempercepat proses adaptasinya.
“Dia menderita dan kami harus bekerja untuk memperbaiki situasinya,” ia menuturkan.