F1

Pirelii Ungkap Biang Kerok Sejumlah Insiden Ban Pecah di GP Qatar

DBasia.news – Pirelli mengungkap sejumlah insiden kegagalan ban di Grand Prix Qatar disebabkan karena para pebalap berulang kali melindas kerb sirkuit dan bukan karena cacat produksi.

Pebalap Mercedes Valtteri Bottas, duet tim Williams George Russell dan Nicholas Latifi, serta pebalap tim McLaren Lando Norris mendapati ban kiri depan mobilnya pecah di balapan malam hari di Sirkuit Losail dua pekan lalu saat mereka berupaya membuat strategi satu kali pitstop bekerja.

“Berdasarkan temuan sejauh ini, asal mula masalahnya terutama karena lamanya waktu ban ini dijalankan di atas kerb, dengan kecepatan tinggi dan dengan beban lateral dan vertikal yang cukup besar,” demikian pernyataan Pirelli seperti dilansir Reuters, Jumat, jelang Grand Prix Arab Saudi.

Pemasok utama ban untuk F1 itu mengatakan situasinya unik di Sirkuit Losail, trek yang menjadi langganan tuan rumah MotoGP dan untuk pertama kalinya digunakan di F1.

Pirelli menyebut pemakaian ban untuk melindas kerb telah merusak konstruksi ban dan menyebabkan hilangnya tekanan di dinding samping bagian dalam, yang menyebabkan struktur runtuh setelah beberapa detik.

29. McLaren Cukup Senang bila Finis Peringkat Empat Musim Ini

McLaren cukup puas dengan peringkat empat di klasemen konstruktor Formula 1 musim ini, namun mereka akan berupaya sekuat tenaga merebut kembali posisi ketiga dari Ferarri yang menjadi pesaing terdekat mereka.

Tim bermarkas di Woking, Inggris itu menuju Grand Prix Arab Saudi dengan tertinggal 39,5 poin dari tim Italia saingannya, yang perlu hanya merebut lima poin lebih banyak di Jeddah untuk mengamankan peringkat tiga.

Balapan di Sirkuit Corniche di pesisir Laut Merah itu menjadi balapan penultima musim ini sebelum seri penutup di Abu Dhabi pekan depan.

“Kami akan berusaha sekuat tenaga di dua balapan selanjutnya untuk mencetak poin sebanyak mungkin dan melihat apakah sesuatu terjadi,” kata bos tim McLaren Andreas Seidl seperti dikutip Reuters, Jumat.

“Pada saat yang sama, saya rasa apabila kami finis peringkat empat tahun ini, saya sejujurnya senang.

“Ferrari kembali bangkit dengan kuat dan itu hal yang diharapkan dari tim seperti Ferrari.

“Saya rasa kami memaksimalkan poin kami di paruh pertama musim karena sejumlah masalah menimpa kubu Ferrari, di sisi operasional, dan kami kehilangan lebih dari 30 poin (di tiga balapan terakhir).”

McLaren mengakhiri tahun lalu di peringkat tiga klasemen konstruktor, hasil terbaik mereka sejak 2012, di belakang Mercedes dan Red Bull.

Tim itu terlihat berada dalam jalur mengulangi capaian tahun lalu mereka setelah meraih finis 1-2 di balapan kandang Ferrari di Italia. Saat itu Daniel Ricciardo mengalahkan rekan satu timnya Lando Norris demi demi mempersembahkan kemenangan pertama bagi McLaren sejak 2012 dan finis dua peringkat teratas bagi tim itu sejak 2010.

Akan tetapi McLaren kehilangan poin berharga di enam balapan ketika Ferrari mulai bangkit dari performa buruk mereka musim 2020.

Tiga balapan terakhir menyaksikan performa buruk McLaren, merosot ke peringkat empat di Meksiko, setelah mencetak hanya empat poin sedangkan Ferrari meraup 47 poin.

Norris nyaris mempersembahkan kemenangan kedua bagi McLaren musim ini di Rusia sebelum kesalahan pemilihan ban di kondisi cuaca yang berubah membuatnya melorot dari P1 ke P7.

“Ini adalah langkah-langkah yang ingin saya lihat dan saya harus lihat di dalam tim,” kata Seidl. “Karena ini hanya mengonfirmasi bahwa rencana yang kami terapkan berjalan di arah yang benar.”