DBasia.news – Namanya Roberto Bautista Agut. Dia sedang jadi pembicaraan penggemar tenis setelah melaju ke perempat final Australia Open 2019.
Menjadi unggulan ke-22 Australia Open 2019, Roberto Bautista Agut membuat kejutan dengan mengatasi lawan yang secara peringkat di atasnya. Seperti Karen Khachanov (10) dan Marin Kilic (6).
Keberhasilan melaju ke perempat final Australia Open 2019 merupakan pencapaian tertinggi Roberto Bautista Agut pada ajang grand slam. Sebelumnya, prestasi tertinggi Agut adalah babak keempat.
Akan tetapi, siapa sangka Roberto Bautista Agut muda merupakan pesepak bola. Semasa kecil, Agut sempat menimba ilmu di CD Castellon, mantan klub Vicente del Bosque dan Gaizka Mendieta.
Bahkan, setelah itu Roberto Bautista Agut sempat membela klub top LaLiga, Villarreal. Sayangnya, pada usia 14 tahun Agut memilih beralih ke tenis.
“Ketika masih kecil, saya sering menonton Villarreal bermain di Stadion Madrigal. Saya bermimpi menjadi pesepak bola,” kenang Roberto Bautista Agut.
“Ketika muda, saya bermain di Villarreal, kami tampil di turnamen Brunete. Saya tidak terlalu bagus, tapi sering mencetak gol dengan berbagai anggota tubuh.”
“Saya ingin lanjut bermain sepak bola, tetapi mencintai tenis. Akhirnya saya memilih gantung sepatu dan mengayunkan raket seumur hidup,” lanjut Roberto Bautista Agut.
Roberto Bautista Agut memang tidak salah memilih karier sebagai petenis. Prestasinya selama mengayunkan raket tidak terlalu buruk dan namanya cukup dikenal.
Apalagi setelah mengatasi Marin Cilic yang notabene runner up Australia Open 2018. Roberto Bautista Agut pun berniat melanjutkan torehan positifnya pada ajang tersebut.
“Saya sangat senang bermain tenis. Saya memenangi pertandingan sulit. Saya harus berjuang dan terus fokus. Januari ini bagus untuk saya,” kata Roberto Bautista Agut.
Pada perempat final Australia Open 2019, Roberto Bautista Agut bakal menghadapi pemain muda asal Yunani, Stefanos Tsitsipas. Saat ini, Tsitsipas merupakan pemain termuda dalam 20 besar peringkat tenis putra dunia.