DBasia.news – Eks manajer Suzuki Ecstar yaitu Davide Brivio mengungkapkan perjudian yang dilakukannya pada tahun 2019 silam. Ia lebih memilih untuk merekrut Joan Mir daripada Jorge Lorenzo.
Mengingat satu tempat di skuat Suzuki sedang kosong kala itu, adalah tugas Davide Brivio untuk mencari pebalap baru dengan kemampuan balap yang hebat. Kala itu, Suzuki sejatinya punya peluang besar untuk menggaet Jorge Lorenzo.
Sayangnya, Brivio menolak rencana menggunakan jasa Lorenzo dan lebih memilih berjudi dengan pebalap muda. Dari sekian banyak pilihan pebalap muda yang ada, pilihan Brivio lagi-lagi kontroversial.
Ia memilih Joan Mir yang hanya finish keenam di ajang Moto2 tahun 2018. Ketika keputusannya dipertanyakan banyak orang, Brivio membuktikan bahwa ia telah berhasil membesarkan Suzuki. Pada musim 2020, Mir berhasil menjadi juara dunia usai memanfaatkan absennya Marc Marquez.
“Pada 2018, kami harus memutuskan tim untuk 2019. Proyek (Alex) Rins berjalan dengan baik, rider muda bertalenta sukses berkembang, dan kami punya gagasan untuk menjajalnya lagi dengan rider muda lainnya,” ucap Brivio saat diwawancara.
“Kami pikir, ‘Usai (Maverick) Vinales dan Rins, mari kita coba satu lagi’. Joan menjuarai Moto3 dengan 10 kemenangan, dan ini bikin saya takjub. Kala itu, kami juga punya opsi menggaet Jorge. Jadi, kami harus pilih salah satu,” pungkas Race Director baru dari Alpine F1 Team ini.