DBASIA Network

Perjuangan Gregoria Layak Mendaparkan Jempol

DBasia.news – Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, kagum dengan peforma Gregoria Mariska Tanjung di Turnamen BWF World Tour Finals 2022. Pebulu tangkis sektor tunggal putri Indonesia itu mampu menunjukkan penampilan impresif.

Pada Turnamen BWF World Tour Finals 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Gregoria gagal mempersembahkan medali emas. Langkah pebulu tangkis berumur 23 tahun itu terhenti di fase grup.

Kendati demikian, Gregoria mampu memberikan kejutan besar. Pada babak awal, Gregoria berhasil mengalahkan peraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, Chen Yu Fei. Unggulan pertama itu berhasil ditaklukan lewat rubber set dengan skor 21-9, 14-21, 21-16.

Dalam turnamen ini, Gregoria juga mampu tampil mengagumkan ketika melawan An Se Young dan Akane Yamaguchi. Meskipun kalah, pebulu tangkis kelahiran Wonogiri ini sempat memberikan perlawanan sengit.

Penampilan ini membuat Rionny takjub. Pria asal Ternate ini lantas memuji Gregoria karena berhasil menampilkan performa di atas ekpetasi yang diperkirakan.

“Gregoria sudah bisa mengalahkan Chen Yu Fei dan merepotkan An Seu Young serta Akane Yamaguchi. Ini sesuatu yang luar biasa. Kepercayaan dan mentalnya sudah mulai kembali. Ini yang terpenting. Namun PR-nya adalah di ketahanan otot dan sedikit fokusnya. Kita akan terus tingkatkan,” ungkap Rionny, dikutip dari pbsi.id.

Tidak hanya Gregoria saja, Rionny turut memuji performa Rinov Rivaly/Pitha Haningtyas Mentari. Sebab pada debutnya di turnamen BWF World Tour Finals, mereka mampu menembus babak semifinal.

“Untuk Rinov/Pitha, skill depannya bagus. Hanya tinggal tambah power lagi. Rinov sudah cukup matang dari skill, power, mengatur bola pintar, tetapi masih kurang sabar,” kata Rionny.

Terkait evaluasi ini, Rionny turut menyinggung performaApriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Menurut Rionny, Apriyani/Fadia harus lebih memperbanyak variasi permainan dan memperkuat pertahanan.

“Pola permainan Apriyani/Fadia sudah mulai terbaca lawan. Jadi harus dicari variasi-variasi lain agar tidak monoton. Defense-nya juga diperkuat,” jelas Rionny.

“Terutama Fadia harus memiliki daya tahan untuk main la, main reli-reli. Dulu Apriyani bisa mengimbangi Greysia Polii main seperti itu. Sekarang Fadia harus imbangi Apriyani,” tutupnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?