DBasia.news – Eks pebalap F1, Jenson Button, melihat bahwa George Russell bisa berkompromi dengan beragam problem yang mendera mobil Mercedes W13 dibanding Lewis Hamilton.
Mercedes sampai saat ini belum bisa memaksimalkan potensi mobil teranyar mereka, W13, yang dirundung sejumlah masalah. Eks pebalap jet darat, Jenson Button, lantas menilai hal itu sebagai salah satu faktor di balik performa George Russell dan Lewis Hamilton.
Menurutnya, Russell mampu berkompromi dengan lebih baik dan mudah dibandingkan Hamilton untuk mengatasi problem mobil saat ini, karena ia belum pernah memenangi balapan di Formula 1.
Pria asal Inggris bergabung dengan The Silver Arrows setelah menghabiskan tiga musim memperkuat Williams. Dipromosikan ke salah satu raksasa Formula 1 bagaikan mimpi yang terwujud bagi Russell.
Namun, ketika regulasi teknis baru diterapkan mulai tahun ini, yang mengubah desain mobil, Mercedes memulai F1 2022 jauh di bawah ekspektasi.
Sasis W13 tak berada dalam posisi untuk bisa bersaing memperjuangkan kemenangan dan kedua pebalapnya lebih banyak bertarung untuk memimpin rombongan di belakang Ferrari dan Red Bull Racing.
Podium ketiga yang diraih Hamilton di GP Bahrian dan P3 Russell di GP Australia bisa dibilang berkat keberuntungan karena para rivalnya mengalami masalah teknis saat balapan.
Tetapi yang mengejutkan pengamat Formula 1 adalah fakta bahwa George Russell bisa tampil lebih baik dengan mobil W13 daripada Lewis Hamilton. Terbukti, pebalap berusia 24 tahun itu selalu finis lima besar dan unggul hingga 23 poin atas sang tandeman.
Secara mental, Russell tampaknya lebih mampu menahan problem yang mengganggu tim daripada Hamilton. Button mengatakan bahwa alasannya terletak pada riwayat karier keduanya.
“Lebih mudah bagi George (Russell) karena dia belum pernah memenangi seri sebelumnya. Baginya, Mercedes masih selangkah lebih maju dari tahun lalu (di Williams),” ujar Button dilansir dari Motorsport.com.
“Jadi dia bisa sedikit lebih santai. Selain itu, dia juga finis ada di depan rekan setimnya, meskipun Lewis (Hamilton) tak beruntung di Miami dengan keluarnya Safety Car,” ia mengimbuhkan.
Sebagian besar masalah yang dialami Mercedes terkait dengan porpoising, fenomena mobil yang bergerak naik turun saat melaju kencang di lintasan lurus karena pengaruh ground effect mobil saat ini.
“Alasan Mercedes mengalami banyak masalah adalah karena mobil memantul juga di tikungan cepat. Kecepatan di sektor lurus baik-baik saja, tetapi itu membuat pengemudi tak nyaman,” kata Button.
“Di tikungan lambat Mercedes sangat bagus, jadi potensinya pasti ada,” tutupnya.