DBASIA Network

Perdebatan Menarik Siapa Terbaik Antara Marquez-Rossi

Marc Marquez

DBasia.news – Perdebatan siapa pembalap terbaik antara Marc Marquez dan Valentino Rossi selalu menarik. Cukup melihat aksi saling umpat fan kedua pembalap di media sosial.

Kondisi semakin panas lantaran Rossi-Marquez sendiri memiliki hubungan yang buruk. Usai kejadian yang mencuri perhatian seantero dunia di MotoGP Malaysia 2015, keduanya memang telah berbaikan. Tapi di dalam hati, baik Rossi maupun Marquez masih membenci satu sama lain.

Tentu saja menyamakan kekuatan Marquez dengan Rossi saat ini tidak apples to apples. Karena Marquez, 25 tahun, sedang berada di puncak karier. Sedangkan Rossi, 39 tahun, sudah berada di ujung karier.

Jadi mari kita lihat prestasi Marquez dan Rossi ketika sama-sama berada pada puncak karier. Ya, kedua pembalap ini begitu dominan pada eranya.

Rossi naik ke kelas tertinggi: 500 cc (sebelum bernama MotoGP) pada tahun 2000. Kala itu, ia meraih runner-up. Satu musim berikutnya, ia langsung merasakan titel juara dunia.

Mulai 2002, era MotoGP dimulai. Rossi pun tak tertahankan. Dia juara dunia secara berturut-turut tahun 2002-2005.Sempat kecolongan Nicky Hayden tahun 2006 dan Casey Stoner musim 2007, Rossi kembali jadi terbaik musim 2008-2009.

Marquez tidak kalah fantastis. Saat naik kelas ke MotoGP tahun 2013, ia langsung merasakan juara dunia. Dia pun berstatus sebagai pembalap termuda yang merasakan titel juara dunia.

 

Valentino Rossi


Lantas siapa pembalap terbaik antara Rossi-Marquez? Penulis coba memberikan analogi seperti persaingan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di sepak bola. Layaknya Rossi-Marquez, tidak ada yang bisa bantah, Ronaldo-Messi merupakan pesepak bola fantastis dan bergelimang kesuksesan.

Namun tidak bisa dimungkiri, Messi begitu melekat dengan jargon: baru memperkuat Barcelona sepanjang kariernya. Kesimpulannya, kemampuannya belum teruji bila gabung tim lain.

Sedangkan Ronaldo, selalu meraih sukses besar meski berganti-ganti klub. Baik ketika masih di Manchester United, Real Madrid, sampai sekarang ia sedang menjejak tangga kesuksesan bersama Juventus.

Rossi dan Marquez pun seperti Ronaldo-Messi. Ya, Rossi sudah merasakan titel juara dunia bersama dua pabrikan berbeda. Dia merasakan tiga titel juara dunia (2001, 2002, dan 2003) bersama Honda.

Ketika hengkang ke Yamaha mulai MotoGP 2004, ia melanjutkan keberhasilan meraih titel juara dunia musim 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Sedangkan Marquez merasakan semua gelar juara dunia hanya bersama satu pabrikan: Honda. Kesimpulannya jika benar-benar ingin mendapat predikat pembalap terbaik di MotoGP, Marquez harus keluar dari zona nyaman.

Dia bisa hengkang ke Ducati atau Yamaha yang juga mempunyai motor kompetitif. Karena pada akhirnya terkadang kualitas lebih penting dari kuantitas.

Cukup melihat sosok Casey Stoner untuk membuktikannya. Dia hanya merasakan dua gelar juara dunia sebelum pensiun. Tapi namanya tetap dianggap salah satu pembalap terbaik lantaran merasakan titel juara dunia bersama dua pabrikan berbeda: Honda dan Yamaha.*

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?