DBasia.news – Jorge Lorenzo gagal meraih hasil kompetitif pada lomba terakhir bersama Ducati. Pembalap asal Spanyol itu hanya finis posisi 12 pada lomba MotoGP Valencia, Minggu.
Lorenzo sendiri gabung Repsol Honda mulai MotoGP 2019. Dia pun mengirimkan pesan perpisahan setelah gabung Ducati selama dua tahun. Dia mengaku sempat merasakan seperti raja di dunia ini. Pernyataan tersebut merujuk keberhasilan Lorenzo pada pertengahan musim MotoGP 2018.
Terhitung mulai MotoGP Italia sampai MotoGP Austria, ia sangat kompetitif. Dia berhasil menang di MotoGP Italia, Katalunya, dan Austria plus sekali podium dua di MotoGP Rep. Ceko.
“Kemenangan pertama (MotoGP Italia) jadi yang paling spesial. Karena itu terjadi di Italia dengan motor Italia. Kekurangannya hanya saya bukan orang Italia,” Lorenzo mengenang.
“Kemenangan itu juga datang pada momen tepat setelah hampir satu setengah tahun, saya kesulitan di Ducati. Selama dua bulan, kami merupakan yang terbaik dan saya merasa seperti raja di dunia,” lanjutnya.
Sayangnya usai kemenangan MotoGP Austria, tren performa Lorenzo terus menurun sampai akhir musim. Oleh karena itulah, ia meninggalkan Ducati dengan kondisi gagal merasakan titel juara dunia.
Padahal ambisinya saat meninggalkan Yamaha dan gabung Ducati adalah meraih gelar juara dunia seperti yang dilakukan Casey Stoner tahun 2007.
Namun ia meyakini, seandainya diberi kesempatan oleh Ducati untuk bertahan setidaknya satu tahun lagi, Lorenzo percaya diri bisa bersaing jadi juara dunia.
“Anda harus bersedih. Karena tantangan sesungguhnya untuk menjadi juara seperti Casey tahun 2007 tidak terealisasi. Saya pikir, kami punya potensi untuk melakukannya,” Lorenzo, juara dunia MotoGP tiga kali itu mengungkapkan.